BANJAR, RADARTASIK.ID – Pengusaha muda asal Kota Banjar Atet Handiyana menilai Dr Hj Ida Wahida Hidayati SE SH MSi sebagai Pj Wali Kota Banjar harus dievaluasi lantaran telah mengenalkan anaknya, Ratu Ilma Rahmi, sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Jawa Barat dari PDI Perjuangan.
Ida mengenalkan Ratu sebagai Caleg DPRD Jabar dari PDI Perjuangan saat serah terima jabatan Pj Wali Kota Banjar yang disiarkan langsung di kanal YouTube Humas Kota Banjar belum lama ini.
Meskipun Ratu adalah anaknya, pernyataan Ida itu dianggap melebihi batas lantaran Ida adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) yang harus netral. Apalagi saat ini sudah masuk masa kampanye Pemilu 2024.
Baca Juga:Persiapkan Alat Proteksi Kebakaran, Petugas Damkar Kota Banjar Beri Pelatihan kepada Pegawai Pengelola BangunanLima Pelaku Penganiayaan Terhadap Anak di Kota Banjar Divonis Berbeda oleh Pengadilan
”Presiden berulang kali menyampaikan seluruh Pj yang sudah miring-miring, dalam artian mencoba memihak ke salah satu peserta partai politik maka segera dicopot. Jelas-jelas pada saat serah terima itu, dia mengenalkan anaknya sebagai calon legislatif dari partai disebutkan nama partainya,” ujar Atet.
Atet menilai masyarakat Kota Banjar akan memaklumi ketika Ida saat mengenalkan anaknya tidak menyebutkan nama partai politiknya. Namun bukan hanya menyebut partainya, Ida juga mengungkapkan kedekatan anaknya dengan salah satu tokoh besar di PDI Perjuangan secara lugas, jelas, dan tampak bangga.
”Kita memaklumi lah misalkan pada saat dia (Ida) menyebutkan ’ini anak saya, kebetulan mencalonkan anggota legislatif.’ Tok sampe situ mungkin selesai persoalannya. Tapi ini menyebutkan judul (nama partainya),” ujar Atet yang masuk bursa Calon Wali Kota Banjar.
Adapun soal pernyataan Ida yang menegaskan bahwa Ratu tidak mencalonkan diri di Kota Banjar, menurut Atet, itu semakin memperjelas bahwa keluarga Ida berada di lingkaran partai tersebut. ”Artinya secara tidak langsung keluarga dia dari partai tersebut. Yang otomatis ada kekhawatiran, ada penggiringan opini adanya hak privilege dari Pj Wali Kota Banjar kepada partai tersebut, ini yang kita khawatirkan,” ucap Atet.