TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dapur Masyarakat Khusus untuk Masyarakat Stunting atau disingkat Damaskus adalah program yang dibuat untuk akselerasi penekanan angka penderita Stunting di Kota Tasikmalaya.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah menjelaskan bahwa nantinya para ASN akan diminta untuk memasak makanan untuk penderita stunting.
Sebelumnya, program yang sudah berjalan untuk stunting itu, One ASN One Stunting yakni ASN di Pemkot Tasikmalaya harus menjadi orang tua asuh atau memberikan perhatian masalah gizi bagi balita yang masuk daftar stunting.
Baca Juga:198 Siswa Disabilitas Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Karoeng TasikmalayaDiterpa Hujan dan Lapuk, Satu Rumah di Ciamis Ambruk
“Sejak Februari 2023 dengan cara melakukan intervensi kepada 1.730 balita sunting, dan hingga hari ini setidaknya lebih dari 851 balita stunting telah berstatus gizi normal,” katanya saat pembukaan Verifikasi Akhir P2WKSS di Mangkubumi pada 29 November lalu.
Ia menyebutkan program yang akan kembali dilakukan pemerintah daerah yakni mendirikan Dapur Masyarakat Khusus Stunting (Damaskus) untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
“Nantinya, kita membuat dapur-dapur umum, kemudian memasakkan makanan untuk anak-anak stunting sehari tiga kali,” ungkapnya.
Lebih lanjut Cheka menjelaskan, program itu guna memastikan anggaran untuk program Stunting diperuntukkan sebagaimana mestinya.
Tim Damaskus, nantinya akan berbelanja bahan makanan dan memasaknya dengan tangan mereka sendiri.
“Bahan masakan tidak harus mahal akan tetapi kita bisa memilih dan memilah bahan-bahan yang terjangkau dengan kualitas dan kandungan gizi yang bagus,” paparnya.
Damaskus ini, kata Cheka akan segera dilakukan untuk lebih tegas mengintervensi penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Prediksi Cuaca Hari Senin, 4 Desember 2023 di Kota-Kota Besar di Wilayah IndonesiaKorban yang Tertimbun Longsor Harusnya Melangsungkan Hajatan Nikahan Hari Ini
“Ke depan pemerintah akan kembali membangun program Dapur Masyarakat Khusus Stunting yang diberi nama Damaskus, yang bertujuan untuk lebih memastikan intervensi terhadap anak stunting di Kota Tasikmalaya,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)
Baca berita dan artikel lainnya di google news