TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Prabowo Subianto akan melancarkan pemekaran Tasikmalaya yang sudah mewacana sejak lama. Hal itu jadi salah satu janji politik dari sang Capres Gemoy.
Dalam kunjungaannya di masa kampanye ke Tasikmalaya, Prabowo Subianto mengunjungi beberapa lokasi, Sabtu (2/11/2023). Selain dua Ponpes Besar seperti Miftahul Huda dan Cipasung, rombongan juga berkumpul di Primajasa Exhibition Center.
Di lokaso tersebut TKN sampai TKD melakukan konsolidasi bersama para relawan Prabowo-Gibran. Selain pidato politik, konsolidasi itu pun diwarnai aksi joget Prabowo yang kerap disebut Capres Gemoy.
Baca Juga:Pecundang! Pengakuan Pelaku Pembunuhan Sang Kekasih di Pagerageung TasikmalayaBegini Hasil Autopsi Jenazah Perempuan Asal Ciamis yang Dibunuh Kekasihnya di Kebun Durian
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Koalisi Indoneaia Maju, Ridwan Kamil menuturkan bahwa Prabowo cukup memahami wilayah Priangan Timur. Termasuk apa yang menjadi harapan dari masyarakatnya termasum pemekaran wilayah. “Kalau jadi Presiden, siap mendukung pemekaran Tasikmalaya selatan,” ungkapnya.
Selain Tasikmalaya, pihaknya juga mendukung pemekaran wilayah Garut. Di mana dalam waktu dekat ini dirinya juga akan menyambangi wilayah Kabupaten Garut.
Dengan banyaknya pemekaran wilayah pembangunan bisa menjadi lebih terfokus dan merata. Selain itu, distribusi uang dari pemwrintah pusat pun bisa lebih merata. “Lebih adil,” tuturnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun menerangkan bahwa provinsi Jabar memang membutuhkan pemekaran. Berdasarkan kajian, sedikitnya perlu ada 10 daerah otonom baru. “Demi keadilan, Jabar butuh 10 daerah baru,” ucapnya.
Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa rencana program hilirisasi sebagai janji politiknya. Di mana segala kekayaan alam di tanah air harus bisa diolah di dalam negeri sehingga ekonomi bisa semakin maju. “Hilirisasi ini artinya tidak akan mengizinkan sumber alam kekayaan kita dijual murah kepada pihak asing,” ungkapnya.
Menurutnya kekayaan dari sumber alam di Indonesia merupakan modal untuk bisa memakmurkan masyarakat. Dia pun menyadari rencananya itu akan membuat bangsa asing yang sebelumnya mengambil untung menjadi marah. “Barang (Sumner Daya Alam) kita yang diberi Yang Maha Kuasa, masa mau dijual murah, enggak kan?,” terangnya.(*)