TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jenazah WW (19), Perempuan asal Ciamis yang menjadi korban pembunuhan kekasihnya sudah dimakamkan. Sebelumnya, polisi sudah melaksanakan dan mengantongi hasil autopsi untuk mendukung proses penyidikan perkara.
Dari informasi yang dihinpun Radartasik.id, autopsi tersebut dilaksanakan di Kamar Mayat RSUD dr Seokardjo pada Kamis malam (30/11/2023). Melibatkan dokter forensik, proses autopsi tersebut berlangsung kurang lebih selama 3 jam.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Fetrizal mengatakan bahwa dari laporan dokter forensi, pihaknya sudah mendapat gambaran soal kondisi jenazah. Termasuk penyebab pasti kematian dari WW yang dibunuh pacarnya. “Penyebab kematian akibat benda tajam di bagian leher,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Jumat (1/12/2023).
Baca Juga:Pakai Pesawat Terbang, Ini Rincian Agenda Prabowo Subianto di Tasikmalaya Sabtu 2 Desember 2023Kekuatan Lebih Besar, Relawan Iwan Saputra Semakin Optimis Menang di Pilkada Tasikmalaya 2024
Hal ini selaras dengan hasil penyelidikan petugas di mana pelaku menusuk korban dengan sebilah pisau sebanyak 3 kali. Tepatnya di leher bagian kanan di bagian bawah telinga.
Selain itu, polisi juga mengonfirmasi soal dugaan kehamilan pada korban. Dari hasil autopsi, di perut WW memang terdapat janin sebagaimana yang dikhawatirkan oleh HP. “Korban dalam kondisi hamil,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, motif HP sampai tega membunuh kekasihnya secara keji karena merasa gelap mata. Di mana persetubuhan yang dia lakukan dengan korban membuat perempuan itu hamil.
Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Zainal Abidin SIK mengatakan bahwa dugaan pembunuhan berencana itu diawali oleh pengakuan WW kepada HP. Di mana perempuan tersebut sudah tidak kunjung menstruasi. “Sudah dua bulan tidak mendapatkan datang bulan atau haid,” tuturnya.
Karena merasa gelap mata HP pun membawa WW ke sebuah tempat sepi di Kampung Sedaleuwih Desa Puteran Kecamatan Pagerageung. Yakni di sebuah kebun durian yang menjadi lokasi pembunuhan yang dia lakukan kepada sang kekasih.
Sebagaimana diketahui, pelaku merupakan salah seorang mahasiswa di salah satu kampus di Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan korban merupakan wiraswasta yang bekerja di salah satu online shop.