TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Derajat kesehatan masyarakat Kota Tasikmalaya dinilai masih rendah.
Salah satu indikatornya adalah capaian program Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan yang baru mencapai 17 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat saat deklarasi dan komitmen bersama Jawara ODF 2023 di Hotel Santika, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga:Panwaslu Kecamatan Cibeureum Amankan 656 APK yang Melanggar DiturunkanPemkot Tasikmalaya Akan Geser Pegawai Eselon III Besar-besaran, Are You Ready?
“Kita sampai saat ini baru 17 persen, kita akan deklarasi untuk bisa mencapai 100 persen. Kita berupaya semaksimal yang kita bisa,” ujarnya selepas acara Deklarasi dan Komitmen Bersama Jawara ODF 2023 di Hotel Santika, Kamis (30/11).
Ia mengakui menjelaskan bahwa tidak mudah menjadikan Kota Tasikmalaya mencapai 100 persen ODF. Sebab mengubah perilaku masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat tidak mudah.
Hingga saat ini jumlah kelurahan yang sudah dinyatakan memenuhi standar ODF di Kota Tasikmalaya, sebanyak 12 Kelurahan atau 17,39 %.
Karena itu Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan Percepatan ODF dengan melibatkan 11 Kelurahan yang ada di 6 Kecamatan.
11 Kelurahan tersebut adalah Ciherang, Kota Baru, Kersanagara, Tamansari, Sumelap, Mulyasari, Cibunigeulis, Panyingkiran, Kahuripan, Karsamenak, dan Urug.
“Untuk bisa sampai ke Kota Sehat, tentu tidak terlepas dari ODF ini yang harus kita raih. Sebetulnya tidak hanya ODF, tetapi akses terhadap sanitasi layak pun harus menjadi pertimbangan kita untuk terus meningkatkan derajat sehat masyarakat,” lanjutnya.
Uus mengatakan, tindakan buang air besar sembarangan yang juga berpengaruh terhadap kebersihan lingkungan, memiliki andil besar dalam derajat kesehatan masyarakat.
Baca Juga:Kaji Rentetan Bencana, Pj Wali Kota Tasikmalaya Ingatkan Stakeholder untuk Minimalkan DampakPj Wali Kota Tasikmalaya Rangkul Para Pegiat Media Sosial
“Kita ketahui bahwa lingkungan ini, sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hampir 75 persen, penyakit yang diderita masyarakat itu berhubungan dengan lingkungan,” ungkapnya.
“Untuk bisa sampai 100 persen, ada 11 kelurahan yang akan kita intervensi. Sekarang baru 12 kelurahan, kita akan tambah 11 lagi, dan sisanya pun masih banyak yang belum kita deklarasikan,” tambah dia.