“Kita tidak ingin terjadi itu maka kita mengantisipasi sejak dini jangan sampai kejadian seperti itu di Kota Banjar. Kita menyediakan lahan, mengedukasi ke masyarakat dan ada kesepakatan bersama bahwa sampah adalah pekerjaan dan tanggung jawab bersama, karena setiap individu menghasilkan sampah maka setiap individu bertanggungjawab terhadap pengolahan sampah,” katanya.
Wakil Wali Kota Banjar berharap kolaborasi ini dapat ditingkatkan, sehingga penyelesaian sampah dapat terselesaikan. “Mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan permasalahan sampah. Sampah yang biasanya menjadi masalah menjadi sampah yang menjadi berkah. Karena itu nilai ekonomisnya jelas ketika dikelola dengan baik,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Dr Ir Prima Mayaningtyas mengapresiasi penanganan sampah di Kota Banjar. Ini akan menjadi titik balik pengelolaan sampah di Jabar, diawali di Kota Banjar.
Baca Juga:Satbrimob Polda Jabar Amankan Terduga Penebang Liar di PangandaranUnjuk Rasa Menolak Pemkab Pangandaran Pinjam ke Bank Rp 350 Miliar Sempat Ricuh, Saling Dorong Terjadi
“Kalau dibandingkan dengan wilayah Bandung Raya sampah yang masuk ke TPA sebesar 2.000 ton per hari. Kota Bandung kurang lebih 1500 ton per hari, dan semua masih mengandalkan TPPAS Regional Provinsi Jabar.
Menurut dia, sampah tidak bisa top-down dari pemerintah. Sampah harus tumbuh dan berkembang dari masyarakat, pemerintah membantu supaya sampai terjadi sikuler ekonomi dan masyarakatnya bisa hidup dari sampah dan itu yang benar.
“Kota Banjar sudah bagus. Kalau sehari 50 ton abis 10 ton, kalau 5 tempat seperti ini (Kamisama) udah beres di Kota Banjar. Semua bergerak disini bersama-sama. Tidak ada sampahmu sampahmu, sampahku sampahku, sampah kita sampah kita bersama. Sampai terjadi sirkuler ekonomi berjalan masyarakat sejahtera karena sampah,” kata Dr Ir Prima.
CEO Hejotekno Betha Kurniawan mengatakan, peresmian TPS Kamisama yang pertama. Menurut dia, akan dijadikan pilot projek untuk penerapan di kota dan kabupaten lainnya di Indonesia.
“Kita memiliki banyak mesin pengolah sampah yang bisa menjadi solusi permasalahan terkait pengelolaan sampah. Mesin yang kami buat ini bisa mengolah sampah organik menjadi arang, nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Kemudian sampah non organik bisa jadi energi terbarukan. Kemudian residunya bisa menjadi abu yang bisa dibuat untuk bahan paving blok,” katanya.