Jika dikalkulasikan, piutang RSUD dari Pemkab dan Pemkot Tasikmalaya dan Kemenkes totalnya mencapai 21,8 miliar. Jika saja piutang itu bisa tertagih secara menyeluruh, tentunya RSUD bisa terlepas dari masalah utang kepada supplier obat. “Kalau piutang itu masuk, sebetulnya aman karena seimbang dengan utang ke supplier,” katanya.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya dr Cheka Virgowansyah mengenai masalah ini. Bahkan Cheka menjanjikan akan mengkoordinasikan hal ini juga kepada Bupati H Ade Sugianto. “Mudah-mudahan Pemkab dan Pemkot bisa mengalokasikan dana untuk pembayarannya,” imbuhnya.
Jika saja pembayaran yang diharapkan tak kunjung ada, tentunya RSUD terancam krisis obat. Salah satu alternatif yang disiapkan yang melalui pinjaman ke Bank untuk membayar utang ke supplier. “Karena bagaimana pun pasien tetap harus terlayani, termasuk dalam hal ketersediaan obat,” pungkasnya.(*)