Pihak sekolah juga diminta proaktif menambah jam mata pelajaran keagamaan, meski belum ada surat edaran atau aturan tentang hal itu. Kurikulum Merdeka disebut lebih fleksibel dalam pengalokasian jam mata belajaran dengan sistem Merdeka Belajar.
“Artinya kepala sekolah harus berani untuk menambah yang penting dan mengurangi yang penting. Misalnya ada mata pelajaran agama ada dua jam, bisa menambah dua jam lagi untuk peningkatan moral siswa,” tandasnya.
Namun Ia pun mengingatkan bahwa perubahan yang dibuat tidak akan terlihat hasilnya langsung atau instan. Butuh proses panjang agar manfaat dari penambahan jam ajar mata pelajaran agama dirasakan. “Bahwa hasil mata pelajaran agama empat jam itu bisa jadi dirasakan mencapai 10-20 tahun mendatang,” katanya.
Baca Juga:Soal BLT El Nino, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis KebingunganSofyan Amrabat Kemungkinan Besar Kembali ke Fiorentina Setelah Dipinjam Manchester United
Menyikapi hal ini, Wakasek Humas SMPN 1 Ciamis Dadang M Rochlik menyampaikan sekolah terus berupaya melakukan pendekatan kepada siswa untuk mencegah adanya penyimpangan perilaku.
Diantaranya melalui Bimbingan dan Konseling yang dilakukan oleh guru yang ditugaskan pada bidang tersebut. Juga guru mata pelajaran lainnya.
“Oleh karenanya, tidak hanya mata pelajaran agama saja yang hanya dua jam, tetapi dalam penanaman karakter itu semua mata pelajaran, seperti PPKN,” singkatnya (Fatkhur Rizqi)
Baca berita dana artikel lainnya di google news