TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Persoalan dana hibah yang sempat diungkapkan anggota DPRD Kota Tasikmalaya Mamat Rahmat, salah satunya dialami oleh organisasi Nasyiatul Aisyiyah (NA) dan Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan. Pengajuan hibah kedua lembaga itu ditolak pemerintah.
Hal itu diungkapkan Ketua Nasyiatul Aisyiyah, Ai Siti Nuraisyah, yang mengatakan bahwa pihaknya sudah mengikuti prosedur pengajuan dana hibah dengan benar. Namun pada akhirnya tak mendapat pencairan.
“Doesn’t make sense gitu ya ada verifikasi tapi di-nol-kan,” ucapnya kepada Radar, Rabu (22/11/2023).
Baca Juga:2 Aktris Hollywood Dipecat Gara-Gara Postingan Pro Palestina8 Langkah Tukar Tambah Hape Samsung Secara Online
“Setahu saya, memang ketika sudah mendaftarkan diri (dan) dari mereka kan mengecek baru di-approved. Kalau misalnya, ini sudah di-approved tapi kemudian dipermasalahkan aneh,” lanjut Ai.
Ia menuturkan organisasi Nasyiatul Aisyiyah mengajukan dana hibah Rp100 juta untuk kegiatan dan program yang dijelaskan Ai akan segera dilangsungkan. Setiap tahap pada laman web Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) juga sudah dipenuhi oleh Ai. Namun ia heran ketika disebutkan berkas tidak memenuhi dan akhirnya organisasinya tak bisa mendapatkan hibah.
“Kalau ada yang bermasalah di berkas, harusnya kan pas proses verifikasi berkas ya, tapi kan ini tidak. Makannya aneh kok disebut berkasnya tidak lengkap, tidak ada RAB-nya,” jelas dia.
Ai juga mengatakan bahwa pihaknya dan Pemkot sudah menandatangani berkas tanda terima dana hibah pada tanggal 20 Oktober lalu, bersama Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan yang juga ditemani Bagian Kesejahteraan Rakyat.
“10 hari yang lalu, kami baru tahu ajuan kami di-nol-kan. Dikasih print out daftar calon penerima hibah yang melebihi angka rekomendasi Bagian Kesra tahun anggarn 2023,” ungkapnya.
Ia lantas menghubungi Bagian Kesra untuk memastikan alasan pengajuan dana hibahnya tertolak. Namun Ai mengaku mendapatkan jawaban tidak pasti dengan kebingungan yang juga dilontarkan pegawai Kesra.
“NA (Nasyiatul Aisyiyah) sih jelas kecewa ya, masa iya harus menunjukkan kami dari kader Muhammadiyah bukan perserikatan yang kecil. Oh segitunya ya, dengan alasan yang seperti itu, selesai dan terjawab, sudah saja tidak ada lagi,” tandasnya.