PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Stakeholder di Kabupaten Pangandaran mulai bersiap menghadapi libur Nataru. Salah satu yang dipersiapkan yakni peta kerawanan.
Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, permasalahan yang sering dijumpai saat libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) yakni kemacetan dan tumpukan sampah.
“Kita lakukan pembahasan jauh-jauh dari sekarang, agar persiapanya lebih matang nanti,” ucapnya, Rabu 22 November 2023.
Baca Juga:Persoalan Banjar Water Park Tak Kunjung Tuntas, Dewan: Ini Jadi Preseden BurukTarif Parkir di Kawasan Wisata Pangandaran Mulai Diusulkan, Segini Besarannya
Agus Mulyana mengatakan, kemacetan dan tumpukan sampah saling berkaitan dan menimbulkan masalah pelik. “Kalau arus sedang tinggi, kadang-kadang untuk mengangkut sampah saja sulit,” jelasnya.
Pihaknya bersama pelaku wisata lainnya sudah memikirkan bagaimana mengurai kemacetan nanti.
“Makanya kita juga berdiskusi dengan pihak kepolisian soal pengaturan arus lalin, kalau 100 persen bebas kemacetan pasti enggak, ya minimal bisa diurai lah,” terangnya.
Semuanya, kata dia, tidak ingin terjadi kemacetan yang parah di kawasan Objek Wisata Pangandaran. “Apalagi kalau sampai berjam-jam,” ucapnya.
Dengan rekayasa dan panjang jalan yang ada, menurutnya, masalah kemacetan pada libur Nataru bisa diatasi. “Kalau disiapkan dari jauh, insya Allah bisa diatasi,” ujarnya.
Bus dan Truk Akan Dilarang saat Libur Nataru
Ia menegaskan kendaraan besar, seperti bus dan truk tidak akan lewat Jalan Pantai Pangandaran untuk menghindari kemacetan saat libur Nataru. “Kita konsentrasikan di Pasar Wisata dan Katapapang Doyong,” ungkapnya.
Kemacetan yang paling parah, saat bus masuk ke jalan wisata ditambah ukurannya yang sempit. “Jadinya macet dari ujung ke ujung,” terangnya.
Baca Juga:Pajak Penerangan Jalan di Kota Banjar Bakal Naik, Potensinya Jadi Rp 800 Juta Per BulanBelum Semua Hotel di Kabupaten Pangandaran Punya IPAL, Masih Ada Limbah Masuk Pantai
Kasat Lantas Polres Pangandaran AKP Asep Nugraha mengatakan rekayasa lalu lintas untuk Nataru kemungkinan sama dengan operasi ketupat saat libur lebaran.
“Kita lihat di hight season, biasanya kita situasional, kalau hotel mulai padat, kita akan lakukan rekayasa lalin,” jelasnya.
Menurutnya, saat check out dari jam 12.00 sampai pukul 15.00 nantinya yang masuk akan disatu arahkan, yakni ke jembatan merah. “Tepatnya dari Babakan,” singkatnya. (*)