TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Proyek revitalisasi Situ Gede Kota Tasikmalaya telah dihentikan sementara sejak bulan Juni hingga akhir tahun 2023 ini.
Revitalisasi yang diinisiasi Ridwan Kamil ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat tahun 2022. Total anggaran yang dibutuhkan sesuai Detail Enggenering Design (DED) yang telah ditetapkan sebesar Rp40 miliar. Namun, anggaran proyek ini baru turun Rp 6,3 miliar pada tahap pertama pembangunan.
Menurut rencana revitalisasi objek wisata yang kondisinya telah mengering selama kemarau itu akan dilanjut tahun depan dengan anggaran hanya Rp 3 miliar.
Baca Juga:Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tasik Total Butuh Rp 4,8 MiliarPasar Ahad Abror Buka Pusat Perniagaan Jamaah
“Ini baru 16 persen dan tahun depan (2024) ada penyempurnaan lagi termasuk penambahan bangunan halaman belakang bangunan utama. Aturannya lokasi ini harus ditutup dahulu, tapi masyarakat tidak bisa begitu,” kata Kepala Dinas pemuda dan Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana usai rapat kerja dengan PPK dan UPTD Ciwulan Cilaki di Situ Gede, jumat (17/11/2023).
Dana Rp 6,3 Miliar yang telah dihunakan diketahui baru cukup untuk merampungkan lapak untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saja. Adapun pedestrian dan jalan baru untuk warga, terlihat masih belum selesai dan hanya terpusat di satu sisi saja.
Meski begitu, realisasi anggaran sebesar Rp 6,3 miliar yang dikerjakan Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa barat melalui pihak ketiga itu disebut sudah 100 persen –hasil adendum 24 Desember ke 30 Desember 2022– dan telah memasuki masa pemeliharaan selama 6 bulan hingga Juni 2023.
Rencananya, anggaran tambahan sebesar Rp 3 miliar yang dialokasikan baru akan cair pada Juli 2024. Sehingga revitalisasi juga baru akan dilanjutkan di waktu itu. Dana itu nantinya akan diperuntukkan membangun taman dan tempat parkir di kawasan wisata Situ Gede.
Atap Lapak Pedagang Terlalu Tinggi
Ukuran atap bangunan yang semula diperuntukan bagi pedagang dinilai terlalu tinggi. Hal inj membuat air menggenang di lantai ketika hujan turun. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Darmadi, pihaknya sudah berusaha untuk atap (tampias) tidak masuk air dan akan ada kelengkapan di luar kontrak, seperti tirai untuk menutup kekurangan tersebut.