TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim MSi menyatakan dana Rp 1 miliar yang semula diwacanakan untuk sokongan penerbangan di Bandara Wiriadinata lebih baik untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
”Saya lebih baik untuk perbaikan rumah masyarakat daripada menambah untuk pesawat. Masih ada pilihan kereta api atau bis dan lainnya. Lihat saja nanti dalam pembahasan rencana APBD 2024,” kata Muslim.
Berdasarkan temuannya saat berkunjung ke rumah-rumah warga di RW 7 Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang pada Jumat (17/11), setidaknya ada 3 rumah tidak layak huni masih jadi tempat berteduh warga.
Baca Juga:Pasar Ahad Abror Buka Pusat Perniagaan JamaahSekda Kota Tasikmalaya Sebut Alokasi Anggaran Rp 1 M Cuma Wacana
”Tiga rumah per RW tidak layak huni yang saya temui. Kalau dikali 3 dan ada 212 RW udah ada 600 rumah tak layak huni,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak menetapkan skala prioritas terhadap kemiskinan.
Hal itu dinilai berbanding terbalik dengan slogan ‘Pahlawan Memerangi Kemiskinan’ yang sempat diutarakan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah saat berpidato di peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2023.
Muslim kemudian menyinggung soal pembahasan APBD 2024, tentang potensi penambahan dana untuk menyokong kegiatan. Apakah akan dialokasikan untuk bantuan sosial seperti pemberian bantuan pembangunan rumah layak huni atau membantu aktivasi kembali layanan penerbangan.
“Belum koordinasi langsung dengan Pak Pj. Karena sekarang pendapatan ada yang bertambah dan berkurang. Apakah nanti harus menambah perjalanan dinas, atau perbaikan rumah yang ambruk. Mana yang harus diutamakan,” terangnya.
”Akan dibahas oleh Banggar (Badan Anggaran) untuk itu,” kata Muslim menambahkan.
Namun bagi Muslim, perbaikan rumah tidak layak huni harus lebih diutamakan ketimbang alokasi anggaran penambahan bagi penjaminan aktivasi penerbangan.
”Banyak permintaan perbaikan rumah tak layak huni. Nanti akan dibahas lebih baik untuk perbaikan daripada masyarakat. Setidaknya kita butuh 4,8 miliar itu untuk perbaikan rumah tak layak huni. Saya pikir anggaran lebih baik untuk perbaikan rumah, daripada untuk ASN naik pesawat,” jelasnya.