TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Kesehatan diminta bersikap tegas terkait kasus bayi meninggal yang diduga karena penanganan tidak sesuai prosesur. Bahkan izin klinik bersalin di Jalan Bantarsari itu perlu cabut supaya jadi pembelajaran.
Pelayanan kesehatan baik swasta maupun negeri pada dasarnya menjadi merupakan hal vital, termasuk klinik persalinan. Sehingga pelayanannya harus semaksimal mungkin karena urusannya dengan kesehatan dan keselamatan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan mengaku prihatin dengan munculnya kasus bayi meninggal karena diduga lalai dalam pelayanan di salah satu klinik. Dinas Kesehatan harus bisa bersikap tegas dan transparan dalam menyikapi hal ini. “Jelas harus tegas, kerena ini urusannya nyawa,” ucapnya kepada Radartasik.id, Jumat (18/11/2023).
Baca Juga:Urusan Panjang! Keluarga Pasien Akan Buat Laporan Resmi Soal Klinik Bersalin Terkait Bayi yang Hilang NyawaCiduk Transaksi Narkotika di Pasar Pancasila Tasikmalaya, Ada 10 Butir Obat
Meskipun saat ini Dinas Kesehatan belum punya kesimpulan mengenai laporan warga, izin klinik tersebut sementara harus dibekukan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kepada pasien lain di faskes swasta itu. “Dinas Kesehatan harus menutup dulu klinik tersebut sampai nanti ada kesimpulan,” terangnya.
Ketika memang hasilnya tidak ada masalah dengan penanganan dan pelayanan di klinik tersebut, baru bisa dibuka lagi. Namun jika kesimpulannya sebaliknya, tentu sanksinya harus tegas dan izin klinik harus dicabut. “Ya cabut izinnya secara permanen,” tegas politisi PKB itu.
Komisi IV, dalam hal ini pun membuka ruang komunikasi bagi keluarga pasien yang bayinya meninggal. Pihaknya pun tentu akan menghadirkan dari Dinas Kesehatan juga supaya persoalannya menjadi jelas. “Kami siap memfasilitasi agar permaslahan ini terbuka jelas,” ucapnya.
Permasalahan pelayanan fasilitas kesehatan bukan pertama kalinya terjadi. Termasuk adanya oknum-oknum tenaga kesehatan yang nakal dan menyalahi prosedur. “Kita tidak ingin ada masyarakat yang jadi korban dari tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan yang bermasalah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ayah dari bayi yang meninggal diduga karena pelayanan klinik yang bermasalah, Erlangga Surya Pamungkas (23) mendengar bahwa pelayanan dan penanganan yang buruk di klinik tersebut . Pasalnya tidak sedikit yang mengeluhkan hal serupa dengan apa yang keluarganya alami. “Bukan kami saja yang mengalaminya,” katanya.