TASIKMALAYA, RADSIK –Penanganan sampah di Kota Tasikmalaya turut menyedot perhatian anggota legislatif Jabar.
Sejumlah anggota DPRD Jawa Barat bertandang ke Bale Kota Tasikmalaya untuk berdiskusi dengan pemerintah daerah berkaitan sejumlah persoalan. Salah satunya penanganan sampah di Kota Tasik yang beberapa waktu lalu santer.
Dalam kesempatan itu Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, H Oleh Soleh membuka perbincangan yang dinamai forum Citra Bakti tersebut.
Baca Juga:Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran untuk Kota Tasikmalaya Diumumkan Hari IniDPRD Kota Tasik Tak Tahu Ada Anggaran Rp 1 Miliar, PJ Wali Kota Akan Diminta Penjelasan
Mulanya Oleh menanyakan sejumlah persoalan yang sekiranya bisa diselesaikan bersama-sama antara provinsi dan daerah. Kemudian ia menyinggung soal penanganan sampah.
“Rumah tidak layak huni di Tasikmalaya ini berapa lagi? Soal penanganan sampah di Kota Tasikmalaya kami juga dengar nih. Kami pun di DPRD Jabar sedang kebingungan, darurat sampah di berbagai TPS liar masih ada,” katanya, Jumat (17/11/2023).
Menanggapi pertanyaan itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan Hasanuddin, mengatakan salah satu pesoalan dalam pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya adalah tidak adanya alat berat.
“Kita yang belum punya itu alat berat. Masih terkendala karena harganya miliaran. Mudah-mudahan provinsi bisa membantu, mendorong, untuk kita bisa punya alat itu,” harapnya.
Ia mengungkapkan bahwa di awal tahun persoalan sampah sempat jadi masalah besar lantaran banyaknya TPS liar di setiap sudut kota.
Masalah itu kemudian coba di atasi dengan membentuk Satgas Resik meski kini sudah dibubarkan.
“Kita juga mendorong bank-bank sampah, budidaya maggot, bagaimana cara mengurangi sampah yang menambah volume sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” kata Ivan.
Baca Juga:Demam Piala Dunia U-17, Order Sepatu Sepakbola Merek Lokal di Tasikmalaya Meningkat 80 PersenIndeks Kesiapsiagaan Masyarakat Kota Tasikmalaya Terhadap Risiko Bencana Disebut Kurang
Dengan adanya Satgas Resik dan pemberdayaan bank sampah, kata dia, setidaknya sudah bisa menekan tumpukan sampah hingga 100 ton per hari.
Jumlah itu kurang lebih mencapai satu per tiga dari total produksi sampah harian Kota Tasikmalaya.