Kendati demikian, Aslim juga menyayangkan layanan penerbangan di Bandara Wiriadinata hanya bertahan tiga hari saja. Ia kemudian memberikan catatan untuk ke depannya jika layanan moda transportasi udara itu kembali dibuka untuk publik.
“Di luar dugaan bahwa, Citilink hanya bertahan beberapa hari. Karena kan itu carter pesawat ya, mungkin tiketnya cukup mahal. Jadi, untuk daerah saya rasa tiket Jakarta-Tasikmalaya itu cukup mahal, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa pakai,” ucapnya.
Sinergitas antar kabupaten dan kota se-Priangan Timur dinilai absen dalam menyambut Citilink ke Tasikmalaya. Sehingga, Aslim menilai Kota Tasikmalaya memang belum siap untuk membuka kembali layanan penerbangan.
Baca Juga:Demam Piala Dunia U-17, Order Sepatu Sepakbola Merek Lokal di Tasikmalaya Meningkat 80 PersenIndeks Kesiapsiagaan Masyarakat Kota Tasikmalaya Terhadap Risiko Bencana Disebut Kurang
“Untuk sekelas Kota Tasikmalaya, meski terkesan lebih maju dari yang lain di Priangan Timur itu kita masih belum siap,” katanya.
“Harusnya memang ada kerjasama dulu antara kota/kabupaten sekitar. Minimal, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, atau bahkan dengan Pangandaran. Sehingga, dorongannya tidak hanya oleh Kota Tasikmalaya,” kata Aslim menambahkan. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News