Ulama Tasikmalaya KH Nono Nurul Hidayat mengatakan bahwa berlanjutnya Dr Cheka Virgowanyah sebagai Pj Wali Kota merupakan sebuah kesempatan untuk ASN utusan Kemendagri itu. Supaya bisa menuntaskan program-program yang sebelumnya sudah dilaksanakan. “Katakanblah kemarin sudah baik, selanjutnya harus lebih baik,” terang Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) itu.
Paling penting untuk melakukan oleh Cheka yakni membangun kebersamaan dengan masyarakat. Karena komunikasi baik dengan legislatif dan para tokoh masyarakat masih harus diperbaiki. “Hubungan dengan warga harus terjaga, dengan pola komunikasi tentunya,” ucapnya.
Sementara itu Aktivis Islam Ustaz Iri Syamsuri melihat berlanjutnya masa jabatan Cheka bukan berarti dilatarbelakangi keberhasilan. Karena dia sendiri belum melihat keberhasilan utuh dari di masa kepemimpinan setahun ke belakang. “Karena ada pertimbangan tertentu dari Mendagri saja sepertinya, bukan berarti sebelumnya berhasil,” ucapnya.
Baca Juga:Perempuan Muda di Tasikmalaya “Ngamuk” di KlinikPenghuni Eks Terminal Cilembang Tasikmalaya Mulai Angkat Kaki, Gara-Gara Anjing!
Terlepas dari itu, dia meminta Cheka di jabatan Pj Wali Kota selanjutnya bisa bekerja lebih baik. Supaya ada legacy yang bisa terkenang setelah dia menutup masa dinasnya di Kota Resik ini. “Jangan bekerja sebatas normatif, kalau hanya begitu siapa pun bisa melakukannya,” terangnya.
Ustaz Iri pun menyoroti kondisi RSUD saat ini yang menurutnya sejak dulu selalu bermasalah. Jangankan untung, untuk operasional saja masih selalu dimodali oleh pemerintah. “Dari dulu RSUD sepertinya belum pernah berkembang, karena terus mengandalkan uang negara,” ucapnya.
Jika dilihat dari sisi bisnis, seharusnya RSUD bisa lebih baik dari rumah sakit swasta. Karena bagaimana pun faskes itu dimodali oleh pemerintah. “Masa sih tidak pernah untung,” katanya.
Menurutnya keuntungan RSUD cukup penting karena dengan begitu faskes tersebut bisa memaksimalkan pelayanannya. Dari mulai menggaji karyawan sampai dengan pengembangan sarana dan fasilitas. “Ya kalau sudah untung dan mandiri, kan pelayanannya juga bisa lebih baik,” tuturnya.
Selain masalah rumah sakit, dia pun menyoroti berbagai persoalan lainnya. Dari mulai penyakit masyarakat sampai dengan masalah sampah. “Banyak kalau masalah, tapi harus bisa mempertimbangkan mana yang jadi prioritas,” ucapnya.
Tokoh pemuda sekaligus Ketua Forum Silaturahmi (Forsil) RT RW Deden Tazdad mengatakan bahwa dia masih menunggu janji Cheka. Yakni terkait kesejahteraan dari para Ketua RT dan RW. “Kan katanya mau dinaikan insentifnya,” terangnya.