KADUNGORA, RADARTASIK.ID – Progres Tol Getaci sudah masuk tahap pembebasan lahan. Warga di beberapa desa di Kabupaten Garut bahkan sudah menerima uang ganti rugi (UGR).
Proyek Tol Getaci sendiri akan melintasi 37 desa di 7 kecamatan Kabupaten Garut. Sejauh ini, progres Tol Getaci tersebut baru termin pertama, yaitu Garut Utara.
Beberapa daerah yang terlintasi di wilayah Garut Utara itu Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, Kecamatan Leuwigoong, dan Kecamatan Banyuresmi. Total sebanyak 17 desa.
Baca Juga:Razia Knalpot Bising Menyasar Sekolah Sekolah di Kabupaten GarutWarga Sekitar Situ Bagendit Dilatih Buat Kerajinan dari Eceng Gondok
Sejauh ini, proses pembebasan lahan sudah dilakukan dan sudah sampai ke pembayaran uang ganti rugi (UGR). Hanya saja baru lima desa yang menerimanya.
Sementara sisanya masih dalam proses. Salah satunya Desa Talagasari Kecamatan Kadungora.
Progres Tol Getaci di wilayah tersebut kini tinggal menunggu pencairan. “Sekarang tinggal nunggu pencairan, tapi waktu pastinya belum ada,” ucap Satgas Tol Getaci Desa Talagasari Dadang, Rabu 15 November 2023.
Progres Tol Getaci di Desa Talagasari
Dadang menuturkan, beberapa hari ke belakang telah dilaksanakan musyawarah. “Alhamdulillah kemarin tanggal 12-13 November sudah dilaksanakan musyawarah, alhamdulillah lancar,” katanya.
Setelah melakukan musyawarah, pihaknya akan melakukan validasi data untuk diserahkan ke BPN untuk nantinya diteruskan ke LMAN dan tinggal menunggu pencairan jika tidak ada revisi.
Untuk Desa Talagasari, kata dia, terdapat 335 bidang yang terdampak Tol Getaci. “Itu termasuk jalan gang, dan juga selokan,” tuturnya. Sementara untuk luas tanah yang terdampak sekitar 21,3 hektare.
Ia mengatakan, dari awal sampai saat ini masyarakat masih terus menanyakan pencairan. Namun dirinya tidak bisa memastikan karena bukan kewenangannya.
Baca Juga:Pasar Domba Unggulan Mempermudah Akses Jual-Beli Domba GarutTurnamen Sepak Bola Digelar di Garut, Bidik Bakat Atlet Muda
“Kalau yang nanya dari mulai pertama sampai sekarang belum berhenti ada yang lewat WA, telpon, ke desa, bahkan yang ke rumah pun ada,” katanya. (*)