“Karena memang konsumen masih ketergantungan produk pro Israel. Karena sudah menguasai pasar, sehingga laku dijual,” katanya.
Chief Operating Supermarket Yogya Ciamis, Syamsul Ma’arif, mengakui bahwa mereka masih menjual produk pro-Israel. Namun, mereka juga menyediakan produk lain sehingga konsumen memiliki pilihan. Meskipun masih memajang produk pro-Israel, mereka belum menariknya karena belum ada surat edaran resmi dari Kemendag.
“Kita masih memajang produk pro Israel, tetapi kita juga ada produk lainnya. Sehingga ketika konsumen menanyakan produk dari mana? Kita pun menjelaskan, dan pilihan produk ke masing-masing konsumen,” ujarnya.
Baca Juga:Dua Kursi Jabatan Kepala Dinas di Kabupaten Ciamis Masih Kosong, Pemkab Tunggu Hasil SeleksiGerindra Bagikan Empat Mobil Layanan Masyarakat di Ciamis untuk Dukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024
“Kita selagi belum ada surat edaran dari Kemendag belum berani untuk menarik dari pajangan,” sambungnya.
Ia mengakui bahwa sejak ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat, terjadi perpindahan produk pro-Israel, dan penjualan produk tersebut mengalami penurunan sekitar 30 persen. “Sudah terdampak produk pro Israel dengan penurunan penjualan hingga 30 persen,” pungkasnya. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News