TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar untuk membantu CV Adirama Mitra Sehati (AMS) mengoperasikan layanan penerbangan Citilink rute Tasikmalaya-Jakarta di Bandara Wiriadinata pada awal Oktober 2023. Sayangnya, layanan itu hanya bertahan 3 kali penerbangan.
Layanan penerbangan Citilink dari Tasikmalaya ke Jakarta yang dikelola CV AMS menggunakan sistem carter. Pada setiap jadwal penerbangan CV AMS mengeluarkan uang Rp 120 juta. Jika dihitung selama tiga kali jadwal penerbangan, perusahaan sudah menghabiskan dana Rp 360 juta untuk mencarter Citilink.
Namun, dana yang dieluarkan itu tidak pernah balik modal lantaran kursi penumpang tak pernah terisi penuh. Pada hari perdana penerbangan, Senin (7/10) Citilink memboyong 62 penumpang dari Jakarta ke Tasikmalaya. Sedangkan rute sebaliknya diisi oleh 66 penumpang.
Baca Juga:Jalan Tol Bali Mandara Jadi Percontohan Bayar Tanpa Sentuh dan Tanpa HentiMemahami Konsep Green Building dalam Pembangunan: Arti, Fungsi, dan Manfaat
Diketahui, bahwa pada hari pertama Citilink lepas landas dari Jakarta ke Tasikmalaya maupun sebaliknya, pesawat itu banyak diisi oleh ASN dan tokoh publik sebagai perayaan penerbangan perdana. Sehingga jumlahnya lumayan banyak.
Kemudian pada jadwal penerbangan kedua di hari Sabtu, Sabtu (12/10) penumpang mulai terlihat menyusut. Dari Jakarta, Citilink hanya membawa penumpang 18 orang.
Sedangkan dari Tasikmalaya 53 orang penumpang, yang diantaranya adalah rombongan pegawai Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya dan beberapa pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sengaja diberangkatkan untuk mengisi kekosongan kursi pesawat. Termasuk rombongan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Drs Cheka Virgowansyah, S STP ME.
Lalu, pada hari terakhir terbang, yakni Senin (14/10) Citilink membawa kembali rombongan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Drs Cheka Virgowansyah, S STP ME sebanyak 15 orang dari Jakarta ke Tasikmalaya.
Sementara dari Tasikmalaya ke Jakarta diisi 32 penumpang, yang di dalamnya juga termasuk beberapa ASN di Kota Tasikmalaya.
“Perjalanan itu emang khusus buat nyobain pesawat aja, saya sampai Jakarta udah langsung pulang lagi ke Tasikmalaya,” kata Cheka.
Untuk setiap ASN yang berangkat ke Jakarta itu pemerintah juga harus mengeluarkan biaya pengganti perjalanan dinas agar bisa segera kembali ke Tasikmalaya setelah sampai di Bandara Halim Perdana Kusumah.