Ada juga akun @yusuf_dumdum mengunggah hal serupa. Ia memberi keterangan pada unggahannya: ”Marak baliho dan poster Ganjar-Mahfud dicopotin aparat, rakyat ramai-ramai menyediakan rumah mereka untuk dijadikan tempat pemasangan baliho Ganjar-Mahfud.”
Pada foto yang diunggah @yusuf_dumdum, tampak gambar bertuliskan ”silakan pasang baliho Ganjar di rumah saya. Biar bukan keluarga pejabat, tidak akan dicopot!!!”. Pada tag lokasi foto itu tertera alamat: Sampora Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jabar.
Dari pantauan media sosial, masyarakat yang mengunggah foto dan video berasal dari berbagai daerah. Di antaranya dari Cilincing Jakarta Utara dan Cengkareng Jakarta Barat juga dari Kota Baru Kalimantan Selatan.
Baca Juga:Review Samsung Galaxy Buds FE: Punya Sistem Kendali Derau AktifCari Pengganti Kyle Walker, Manchester City Bidik Bek Chelsea Reece James, Harus Bersaing dengan Real Madrid
Banyak juga masyarakat dari sejumlah daerah di Jabar. Yaitu Kuningan, Ciamis, Cirebon, Karawang dan Tasikmalaya.
Kemudian ada juga Jawa Tengah seperti Pati dan Pemalang serta Tuban dan Pasuruan Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, baliho Ganjar-Mahfud banyak dicopot oleh pihak tertentu di beberapa daerah di Indonesia. Termasuk jelang kedatangan Ganjar Pranowo di Pematang Siantar Sumatera Utara.
Hal itu memantik reaksi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Todung Mulya Lubis, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, menyayangkan adanya pencopotan atribut Ganjar itu.
Todung Mulya Lubis menilai aksi pencopotan tersebut membuat banyak pihak marah. Sebab, aksi dari aparatur negara itu mencederai demokrasi.
”Begitu banyak kejadian yang mencederai proses demokrasi, Kami sangat kesal dan marah,” tutur Todung Mulya Lubis di Jakarta, Sabtu 11 November 2023.
Todung Mulya Lubis mempertanyakan, dari sekian banyak baliho bakal pasangan capres-cawapres, mengapa yang disasar hanya milik Ganjar-Mahfud.
Baca Juga:Perebutan Gelar Premier League Memanas, Ini Dorongan Diogo Jota Agar Liverpool Tetap Bisa Bersaing, Puji Mohamed SalahGetafe Ingin Kontrak Mason Greenwood secara Permanen dari Manchester United, Performanya Moncer di La Liga
Oleh karena itu, Todung Mulya Lubis mengajak semua elemen warga untuk turut mengawasi.
”Kita harus terus menerus berteriak soal netralitas aparat,” kata Todung Mulya Lubis.
Adapun pihaknya berencana meluncurkan pos pengaduan dan mengundang semua pihak untuk melapor ke ”call center” netralitas aparat negara dalam waktu dekat.
Todung Mulya Lubis mengimbau pejabat dan aparat pemerintahan untuk menjaga netralitas dan integritas pemilu.
”Ujung tindakan ketidaknetralan aparat pasti nantinya akan bermuara ke sengketa pemilu,” kata Todung Mulya Lubis.