BANJAR, RADARTASIK.ID – Fungsi Alun-Alun Kota Banjar dinilai sudah mengalami pergeseran dari peran dan fungsi sebagai ruang terbuka publik.
Alun-Alun Kota Banjar dinilai mengalami penurunan kualitas, sehingga tidak lagi merepresentasikan layaknya alun-alun yang menjadi maskot sebuah kota.
Analis Kebijakan Publik Firman Nugraha SH, CLA menyebut, alun alun telah berubah total citra fungsinya menjadi “Pasar”. Pada sore hingga malam, kegiatan ekonomi menjadi nafas kehidupan di alun-alun.
Baca Juga:Tarif Parkir di Kawasan Wisata Pangandaran Jangan Mahal Mahal, Pertimbangkan Sebelum Dipisah dari TiketingTempat Hiburan Malam di Kawasan Wisata Pangandaran Dirazia, Pengunjung Dites Urine
Kata dia, saat sore dan malam banyak pedagang yang membuka lapak untuk berjualan di tengah alun alun. Mulai dari yang menggelar dasaran, tenda dan gerobak nyaris padat menghuni area inti.
Tidak cukup di wilayah tengah, para pedagang pun melebar ke sekitar alun-alun. Beragam komoditas yang didagangkan mulai dari pakaian, kuliner hingga wahana bermain anak.
“Secara ekonomi, aktivitas perdagangan di alun-alun membawa keuntungan bagi masyarakat yang umumnya bekerja sebagai pedagang atau wirausaha. Keramaian yang ditimbulkan juga membuat “hidup” pusat Kota Banjar itu,” ujar Firman, Minggu 12 November 2023.
Meski begitu, hal tersebut nyatanya menyisakan persoalan. Ditinjau dari segi estetika kota, kondisi di Alun-Alun Kota Banjar berdampak pada visual yang semrawut.
Menurutnya, kurangnya tata kelola denah perdagangan dan sampah misalnya, menjadikan area alun-alun yang notabene merupakan wajah dan jantung Kota Banjar itu nampak kumuh dan kotor.
Jika dilihat pagi hari, terasa sisa-sisa aktivitas ekonomi yang berlangsung sebelumnya. Dimana sampah, kayu dan besi kerap masih tersisa.
“Jika ditinjau dari fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka publik, maka Alun-Alun Kota Banjar seharusnya memiliki fungsi sosial dan fungsi ekologi (Hakim, 1993). Fungsi sosial di antaranya: tempat bermain, berkumpul, berolahraga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat transit, tempat menunggu, tempat mendapatkan udara segar dari lingkungan, alun-alun menjadi pembatas atau jarak antar massa bangunan,” kata dia.