PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Harga cabai rawit di Kabupaten Pangandaran meroket meskipun stok terpenuhi.
Saat ini harga cabai rawit di Kabupaten Pangandaran menyentuh Rp 85 ribu per kilogram. Namun ketersediaan komoditas tersebut masih terpenuhi di Pasar Tradisional Pangandaran.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, ketersediaan komoditas cabai rawit mencapai 6.750 kilogram. Sementara kebutuhan di seluruh Pangandaran mencapai 6.450 kilogram.
Baca Juga:Klinik Rumah Solusi Himatera Indonesia, Solusi Terapi Kesehatan Jiwa, Rangkul ODGJ yang DibuangWarga Pangandaran Dihibur Kirab Budaya dan Karnaval Perahu, Peserta Pamerkan Beragam Kostum
”Walaupun selisihnya hanya 300 kilogram, ya masih terpenuhi,” kata Tedi Garnida kepada Radartasik.id, Jumat (10/11/2023).
Menurut dia, pasokan normal biasanya surplus sampai ribuan kilogram sehingga harga masih bisa terkendali.
”Produksi cabai rawit ini mengalami penurunan, jadi pasokan ke kita juga sedikit,” tuturnya
Menurut Tedi, cabai rawit dari Pangandaran kebanyakan berasal dari Provinsi Jawa Tengah. ”Kalau di kita jarang sekali yang memproduksi komoditas cabai rawit, jadi harus memasok dari luar,” ujarnya.
Tedi Garnida mengatakan untuk sayuran dan komoditas lainnya juga dipasok dari luar. Karena produksi di dalam Pangandaran tidak akan mencukupi.
”Ada yang produksi di dataran tinggi seperti Langkaplancar, tapi itu tidak mencukupi,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, menurut dia, ketahanan pangan pernah menggencarkan pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran dan cabai.
”Itu upaya untuk mencegah kerawanan pangan,” katanya.
Baca Juga:Kader Golkar Ade Ruminah Dapat Restu Jadi Calon Bupati Pangandaran5.000 Ekor Ikan Bandeng Ditebar di Citanduy Pangandaran, Siapa Pun Boleh Mengambilnya
Sementara itu, komoditas beras medium yang sebelumnya menyentuh harga Rp 12,5 ribu per kilogram kini turun ke angka Rp 11 ribu per kilogram. ”Sementara untuk premium harganya Rp 13,5 ribu (per kilogram) sekarang,” ucap Tedi Garnida.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pangandaran Ahmad Endang Hidayat mengatakan, kenaikan harga cabai rawit memang sulit diintervensi.
”Banyaknya permintaan seperti sekarang banyak hajat dan tidak adanya barang, harganya sulit dikendalikan,” ujarnya.
Soal apakah ada permainan para tengkulak yang menimbun barang, dia tidak bisa memastikan.
”Kalau soal itu gak tahu, apalagi di Pangandaran, kayanya gak ada,” katanya.
Seorang pedagang bakso di Parigi Hendriyanto mengatakan, dengan tingginya harga cabai rawit saat ini dia cukup kesulitan.