Dalam laporan sebelumnya, kelompok hak asasi manusia itu juga menuduh Israel melakukan kejahatan perang selama invasinya, yang menewaskan lebih dari 2.100 orang.
Saat itu juga, Rumah Sakit Al-Shifa menjadi sasaran serangan. Israel dan Hamas saling menyalahkan atas ledakan di rumah sakit yang dilaporkan menewaskan setidaknya 10 anak-anak.
Hamas menyalahkan ledakan pada serangan drone Israel. Sementara Israel mengklaim bahwa itu disebabkan oleh roket Palestina yang gagal.
Baca Juga:Kota Tasikmalaya Bela Palestina, Jumlah Kematian di Gaza Lebih dari 10.500 Orang Akibat Serangan IsraelPrediksi Servette vs Sheriff di Liga Europa 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to Head
Episode tersebut memiliki nuansa ledakan yang sama-sama dipertentangkan, tetapi jauh lebih mematikan di Rumah Sakit al-Ahli Arab bulan lalu.
Dalam konflik saat ini, Israel menuduh Hamas menyimpan bahan bakar untuk operasinya sendiri, mencegah pasokan lebih lanjut masuk melalui konvoi kemanusiaan yang terbatas yang melintasi wilayah tersebut. Tanpa daya, 16 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya bagi Al-Shifa?
Saat pasukan Israel semakin mendekat, prospek untuk al-Shifa suram. Pada saat penulisan berita ini, pasukan Israel telah memutuskan utara Gaza dari sisa enklave dan terlibat dalam pertempuran dengan pejuang Hamas di jantung Kota Gaza.
Israel bersikeras bahwa mereka ingin menggempur Hamas, menghancurkan markas yang diduga ada di bawah rumah sakit, dan mengejar para pejuang kelompok tersebut.
Mereka juga menyatakan ingin mengambil alih keamanan di wilayah tersebut untuk waktu yang akan datang. (*)
Sumber: Al Jazeera
Baca artikel Radartasik.id lainnya di Google News.