GARUT, RADARTASIK.ID – Dinas Kesehatan Jawa Barat bersama Pemkab Garut menggelar kampanye gizi seimbang di SMAN 1 Garut.
Kegiatan tersebut dalam upaya penurunan angka stunting dan perbaikan gizi bagi anak di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi meminta Kabupaten Garut lebih banyak effort berkaitan dengan penurunan angka stunting.
Baca Juga:Kasus Kekerasan terhadap Anak Jadi Perhatian, Sebut Garut Sudah Punya UPTD PPAHasil Lab Penyakit Cacar Monyet di Garut Keluar, Pasien Dinyatakan Negatif
“Angka kematian ibu dan anak masih menjadi masalah, begitu juga dengan imunisasi,” katanya, Kamis 9 November 2023.
Raden Vini Adiani Dewi menuturkan, stunting tidak hanya disebabkan masalah gizi, akan tetapi ada faktor yang lain seperti ibu hamilnya anemia, remaja putrinya anemia dan ujungnya nanti berakhir stunting.
Ia menungukapkan akan mendorong Kabupaten Garut untuk menyelesaikan permasalahan itu. “Garut menjadi salah satu kabupaten dalam hal ini insya Allah akan kami dorong untuk menyelesaikan masalah masalah tadi,” ungkapnya.
Angka stunting di Jawa Barat sendiri kata Raden sudah mengalami penurunan. “Kita alhamdulillah mengalami penurunan 4,3 ya dari tahun 2021 ke 2022 itu menjadi 20,2 persen targetnya di 2023 yakni 19,2 persen ya, semoga bisa dibawah tersebut,” katanya.
Apresiasi Pelaksanaan Kampanye Gizi Seimbang
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengucapkan terima kasih kepada Dinkes Jabar karena telah memilih Kabupaten Garut sebagai tempat kampanye gizi seimbang. “Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Jabar,” katanya.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, kata dia, tahun ini bisa menurunkan angka stunting dari 35 persen ke 23 persen atau turun sekitar 12 persen. Hal tersebut merupakan penurunan tertinggi di Jawa Barat.
Kepala SMAN 1 Garut Sumpena Permana mengatakan peserta dari kegiatan kampanye gizi seimbang adalah siswa kelas 10.
Baca Juga:Dorong Pembentukan KPAID Kabupaten Garut, Sikapi Kasus Kekerasan AnakBupati Kritik Kinerja Dewas RSUD dr Slamet Garut, Dinilai Tak Pernah Laporan
“Sengaja dipilih kelas 10 itu karena tadi diharapkan programnya itu kan untuk peningkatan gizi zero stunting, jadi kelas 10 ini sudah ada pengetahuan tentang hal ini,” ucapnya.
Ia menyebutkan dalam kegiatan ini pesertanya berjumlah 450 orang. “Harapan kami ya para siswa itu memahami tentang pentingnya gizi,” pungkasnya. (*)