GARUT, RADARTASIK.ID – Pekan olahraga untuk anak berkebutuhan khusus atau Pesokab Garut kembali digelar. Kegiatannya berlangsung di SOR RAA Adiwijaya, Selasa 7 November 2023.
Ketua SoIna Kabupaten Garut Tati Narwati mengatakan, kegiatan Pekan Spesial Oliympics Kabupaten (Pesokab) berlangsung selama dua hari yakni 7-8 November 2023.
“Dilaksanakan maunya dua hari kalau misal sekarang tuntas mungkin satu hari, tapi dijadwalkan dua hari,” ucapnya.
Baca Juga:Garut Punya 27 Nama Jalan Baru, Berikut Ini DaftarnyaPenurunan Angka Stunting di Garut Jadi Fokus, DPR RI Dorong Akselerasi
Tati Narwati menjelaskan, dalam Pesokab Garut ada tujuh mata lomba yang bisa diikuti para siswa. “Semuanya mata lomba itu ada tujuh, enam cabor dan satu seni,” jelasnya.
Enam cabor yang dipertandingkan di antaranya tenis meja, bulu tangkis, atletik, bocce, basket dan futsal serta satu seni yang diperlombakan adalah seni tari tradisional.
Pesokab Garut diikuti 143 peserta dan 25 sekolah luar biasa di Kabupaten Garut. “Ini kebetulan diikuti oleh seluruhnya 25 sekolah SLB yang ada di Kabupaten Garut, ada 143 peserta,” katanya.
Kegiatan tersebut betujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus mengembangkan potensi, bakat, baik dari segi teknik, taktik, kepercayaan diri juga sebagai ajang meningkatkan prestasi.
Anak Berprestasi di Pesokab Garut Akan Dibina
Ia berharap dengan kegiatan ini anak-anak bisa lebih termotivasi. “Diharapkan bisa meningkatkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik tingkat Pesoda, Pesonas bahkan internasional,” harapnya.
Tati Narwati menyampaikan anak-anak yang mendapatkan prestasi di ajang Pesokab akan dibina untuk persiapan Pesoda tahun 2024.
Kepala Bidang Kepramukaan Dispora Kabupaten Garut Ade Poniman mengatakan, kegiatan akan berkelanjutan. “Insya Allah berkelanjutan dan merupakan kegiatan yang harus didukung,” katanya.
Baca Juga:Satu Kasus Suspek Cacar Monyet Ditemukan di GarutBahaya Kental Manis Bagi Balita, Ini Penjelasan Ahli Gizi di Garut
Ia menyebutkan, kegiatan ini sebagai semangat positif yang dibangun sehingga nantinya bisa diterima seperti layaknya orang normal.
“SoIna ini adalah induk organisasi yang notabene memerlukan perhatian khusus, lain halnya dengan KONI, KNPI, Kwarcab, atau NPCI lainnya,” katanya.