TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harga cabai semakin hari semakin melonjak. Di Kota Tasikmalaya, meroketnya harga ‘si pedas’ ini dikeluhkan sejumlah pedagang di Pasar Cikurubuk.
Cabai rawit merah atau domba, kini dijual seharga Rp90.000 dari harga semula Rp75.000 per kilogram.
Pedagang mengaku, kenaikan harga itu terjadi setiap hari, dengan selisih Rp5000-Rp10.000. Kekeringan di sejumlah titik, disebut sebagai penyebab petani mengalami gagal panen, sehingga kelonjakan harga bisa terjadi.
Baca Juga:Film Budi Pekerti: Kisah Seorang Guru, Istri, dan Ibu dalam Drama Keluarga IndonesiaSambut Hari Diabetes, 500 Warga Tasik Meriahkan Gerakan #Hands4Diabetes2023
“Ini itu setiap hari naik, sudah hampir seminggu kayak gini terus,” kata Yusuf (26) salah satu pedagang cabai di Pasar Cikurubuk.
Ia biasa mengambil cabai-cabai langsung dari petani. Yusuf tahu betul cerita gagal panen yang sempat terjadi pada tempat ia mengambil cabai tersebut.
“Dua hari sebelumnya saja, cabe merah lokal yang besar ini harganya masih Rp45.000 sekarang sudah Rp55.000,” terangnya.
“Katanya sih karena kurang air, hampir gak ada malah. Jadi ke panen-nya juga kurang,” tambah Yusuf.
Cabai merah lokal di Pasar Cikurubuk kini dijajakan seharga Rp50.000-Rp55.000, sedangkan cabai hijau seharga Rp35.000.-Rp40.000. Kemudian untuk cabai merah domba dijual seharga Rp90.000-Rp100.000.
Pembeli kini disinyalir juga terpaksa berpindah memilih cabai busuk, karena harga cabai segar yang dianggap sudah sangat mahal.
“Cabe merah busuk selalu laku, dijual setengah harga dari cabai biasa. Memang pasti laku, cuman barangnya sekarang jadi jarang,” jelasnya.
Baca Juga:Rumah Ismail Haniyeh Hancur Lebur Dirudal IsraelSoal Penanganan Kebakaran di Kota Tasik, Akademisi: Harus Perhatikan RTBL dan DED
Ia menjual harga cabai busuk itu dengan setengah harga dari cabai segar. Yusuf menuturkan pembeli biasanya memilih cabai busuk untuk membuat sambal. Meski dengan kondisi tak segar, rasanya tetap sama pedas.
Melihat situasi ini, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, sudah lebih dulu menyiasati hal tersebut, dengan menghimbau masyarakat untuk mulai menanam cabai di lahan pekarangan rumah maupun lahan kosong.