BANJAR, RADARTASIK.ID – Sudah lebih dari satu pekan harga cabai di Kota Banjar melambung. Bahkan harga di Pasar Banjar sampai menyentuh Rp 90 ribu per kilogram.
“Harga masih stabil mahal. Cabai rawit merah Rp 90 ribu per kilogram,” ujar Agus, pedagang di Kios Pasar Banjar, Pataruman, Kota Banjar, Senin 6 November 2023.
Agus menjelaskan kondisi ini sudah berlangsung lama. Harga cabai di Kota Banjar mahal dikarenakan stok bahan pokok yang terbatas akibat pengaruh musim kemarau.
Baca Juga:Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Akibat TPAS Purbahayu Pangandaran Ditutup SementaraAnak di Garut Tega Habisi Nyawa Teman Sendiri, Penyebabnya Sakit Hati Gegara Hal Ini
“Udah lama, dan ini dari sananya (petani). Semua pengaruh kemarau sehingga hasil panen para petani menurun dan harga naik,” kata Agus.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan DKUKMP Kota Banjar Riyanti Savitrie SIP, MSi menuturkan, kondisi kenaikan harga komoditas cabai di Kota Banjar sudah berlangsung lama. Sekitar satu pekan kondisi ini terjadi di Pasar Kota Banjar.
Kenaikan harga bahan pokok ini terjadi akibat menurunnya hasil produksi dari petani. Sesuai dengan hukum ekonomi, dimana ketika permintaan lebih banyak dibandingkan stok yang ada maka disitu akan terjadi kenaikan harga.
“Kondisi ini sudah dari satu minggu kemarin. Ini terjadi karena adanya penurunan produksi akibat dari kekeringan,” ucap Savitrie.
Kenaikan Harga Cabai di Kota Banjar Dipengaruhi Kemarau
Dia menjelaskan harga komoditi cabai merah sampai saat ini di Pasar Banjar tidak hanya cabai rawit merah saja yang mengalami kenaikan. Tetapi hampir semua jenis cabai mengalami kenaikan.
“Berdasarkan harga pasar yang dihimpun oleh petugas di lapangan sejak 3 November 2023 sampai 6 November 2023, tiga jenis cabai mengalami kenaikan. Mulai dari cabai merah biasa dari yang biasanya Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai merah keriting dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit tetap Rp 85 ribu per kilogram,” kata Savitrie.
Savitrie menambahkan, pihaknya tidak bisa memprediksi kondisi ini akan berlangsung sampai kapan. Namum pihaknya berusaha agar harga di pasar masih terjangkau oleh masyarakat. (*)