TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SDN Mangkubumi Tasikmalaya menggelar kegiatan kolaborasi pengelolaan sumber daya aset atau kekuatan sekolah bersama pengajar dan tenaga pendidik (tendik), komite sekolah, paguyuban orang tua murid dan peserta didik, Sabtu (4/11/2023).
Melalui kegiatan tersebut, banyak masukan yang disampaikan oleh pengajar, tenaga pendidik termasuk komite sekolah sehingga sumber daya sekolah bisa digali dan dikembangkan.
Kepala SDN 1 Mangkubumi Yani Yuliani SPd MPd mengatakan, melalui kegiatan kolaborasi pengelolaan sumber daya ini, sekolah bisa memaksimalkan aset yang dimiliki sekolah baik aset fisik, SDM, termasuk siswa dan aset sekolah.
Baca Juga:11 Guru dan Tenaga Kependidikan Al Muttaqin Kota Tasikmalaya Diberangkatkan UmrahSDN Dadaha Progresif Tingkatkan Prestasi, Hasil ANBK Memuaskan
Menurutnya, melalui kegiatan ini banyak masukan dari guru dan peserta dalam pembenahan aset seperti usulan dari POM supaya Unit Kesehatan Siswa (UKS) dimaksimalkan keberadaannya.
“Karena selama ini ruang UKS fungsinya dipakai dulu oleh ruang lainnya. Untuk solusinya mau membenahi ruangan perpustakaan yang sebagian dipakai ruang Pramuka Kwaran Kecamatan Mangkubumi,” terang Yani, kepada Radar.
Termasuk, kata dia, pengembangan sekolah juga pembenahan koperasi dan diberi nama Koperasi Barokah. “Melalui kegiatan ini mudah-mudahan potensi dan SDM sekolah berkembang,” jelas dia.
Dia menyebutkan, sumber daya yang ada di sekolah ada berupa sumber daya yang hidup, yang disebut juga biotik dan ada sumber daya yang tidak hidup disebut juga abiotik.
Sumber daya yang hidup terdiri dari murid, kepala Sekolah, guru, staf/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua, masyarakat sekitar sekolah, dinas terkait, pemerintah daerah.
Sedangkan sumber daya yang tidak hidup adalah keuangan, sarana prasarana, dan lingkungan alam. Kedua unsur ini saling mempengaruhi satu sama lainnya dan saling mendukung untuk mencapai tujuan.
Menurut pendapat Kemendikbudristek (2022), dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah ada dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis kekurangan atau masalah (Deficit-Based Approach) dan pendekatan berbasis aset atau kekuatan (Asset-Based Approach).
Baca Juga:Diakui Pemerintah, Lulusan Pesantren Dapat Gelar Setara S1Hari Santri, Ponpes Daarul Falah Sukaratu Perkuat Semangat Nasionalisme
Dalam pengembangan sumber daya sekolah ada strategi kepala sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas sekolah yang tangguh seperti mempraktikkan dialog berkelanjutan dan partisipasi anggota masyarakat, yaitu perilaku yang menghargai keragaman dan mendorong dialog penduduk yang aktif, partisipasi dan kepemilikan masyarakat atas masa depan.