RADARTASIK.ID – Rumah Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, yang berlokasi di Gaza hancur lebur pada hari Sabtu (4/11/2023). Belum diketahui apakah saat itu di dalam rumah sedang ada anggota keluarga yang tinggal atau tidak.
Ismail Haniyeh sendiri diketahui tidak berada di jalur Gaza sejak 2019. Ia lebih banyak berada di luar negeri. Sehingga ketika rumahnya dirudal oleh Israel, tak ada yang tahu apakah korban jiwa ada di sana atau tidak.
Dilansir Hidayatullah dot com, rudal yang menghancurkan rumah Ismail Haniyeh itu ditembakan dari unit pesawat tak berawak alias drone Israel.
Baca Juga:Soal Penanganan Kebakaran di Kota Tasik, Akademisi: Harus Perhatikan RTBL dan DEDKonflik Komodo VS Manusia: Tiga Warga Jadi Korban Serangan Sepanjang Oktober-November 2023
Menurut radio Voice of Al-Aqsa, Ismail Haniyeh saat ini tidak berada di Gaza. Sementara menurut Reuters, Ismail Haniyeh tengah melakukan perjalanan antara Turki dan Qatar.
Kedua negara itu diketahui sebagai pendukung terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari Penjajahan Israel.
Diketahui Israel telah melakukan serangan besar-besaran dan membabibuta ke wilayah Gaza sebagai balasan atas roket-roket Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangab Hamas berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang dinamai “Iron Dome” atau kubah besi.
Nyatanya sistem itu memiliki kelemahan yang berhasil dimanfaatkan Hamas untuk menembus pertahanan negeri Zionis tersebut.
Menurut sejumlah laporan, pertempuran Hamas dengan Israel berjalan tidak seimbang. Sehingga korban jatuh lebih banyak dari wilayah Gaza yang mencapai lebih dari 9000 orang. Mirisnya! Korban meninggal sebagian besar adalah anak-anak.
Dewan keamanan perserikatan bangsa-bangsa telah mengeluarkan resolusi agar dilakuian gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun tokoh central Israel Benjamin Netanyahu menolak mentah-mentah upaya penghentian perang tersebut. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News