Menurut Cheka ide pembuatan video mapping itu sudah direncanakan jauh-jauh hari dan atas usulan dari masyarakat yang ingin melihat inovasi tersebut. Sampai akhirnya, ide itu direalisasikan dengan cara kolaborasi yang melibatkan putra daerah serta ahli teknologi dari luar kota.
“Dinamika lah ya, ada ajuan mau seperti apa, hasilnya kemarin bagus ya. Rata-rata (ide awalnya) masukan dari masyarakat sekitar, intinya kita ingin memberikan ciri bahwasanya Kota Tasikmalaya sebagai episentrum perkembangan teknologi. Maka, dibutuhkan hal-hal yang menjadikan orang-orang Tasik itu bangga akan dirinya. Kalau masyarakat sendiri tidak bangga menjadi warga Tasik, ya bagaimana kita mau membangun kota ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Cheka menyampaikan bahwa Video Mapping yang ditayangkan saat malam puncak di halama Bale Kota pada (27/10) itu, merupakan persembahan spektakuler kreasi putra daerah.
Baca Juga:Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tahun 2023 MenukikJalan Tol dari Bandung Segera Digarap, Kota Tasikmalaya dan Daerah Sekitar Diminta Siapkan Sarana Pendukung
Pertunjukan yang menggunakan teknologi laser itu juga digadang-gadang belum pernah dilakukan di kota dan kabupaten lainnya.
“Level kota dan kabupaten pertama yang menerapkan laser untuk pertunjukan video mapping,” ucapnya. (Ayu Sabrina)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News