TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya akan curi start menyambut Tol Getaci.
Pembangunan jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap diperkirakan akan rampung pada Tahun 2026.
Menyambut itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan mulai curi start dengan membuat kebijakan berkolaborasi dengan pemerintahan daerah se-Priangan Timur dalam menyambut efek Tol Getaci.
Lahan sawah yang dilindungi (LSD) di kawasan exit tol juga akan mulai direncanakan untuk dialihfungsikan. Pernyataan ini disampaikan Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Drs Cheka Virgowansyah SSTP ME pada saat Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga:Penugasan Pj Wali Kota Tasikmalaya Berpeluang Diperpanjang, Nilai Kinerja Hasil Evaluasi Mencapai 90Kementerian PUPR Minta Kota Tasikmalaya Benahi Infrastruktur Pendukung Tol Getaci
“Kita mau curi start, jangan sampai ibarat air itu sudah sampai di leher baru kita mikir. Kalau kita tidak berpikir, suatu saat orang lain yang akan mikir. Kalau tidak sekarang, jangan salahkan kita, ketika nanti Cilacap mengambil keuntungan atau benefit dari Tol Getaci ini,” ucap Cheka.
Cheka bahkan mengajak pemimpin daerah lainnya untuk berkolaborasi sebelum Tol Getaci rampung.
“Misal, Kota Tasikmalaya ingin membangun kawasan pergudangan menjadi pusat pengepul bahan pangan di dekat lokasi exit Tol Getaci sementara lokasi tanahnya berbatasan dengan daerah lain. Maka, kita kolaborasikan dari sekarang. Agar diusulkan untuk persiapan membangun gudang,” tambahnya.
“Lahannya sekarang masih hijau kan gak bisa, kerja kita sekarang adalah mengusulkan tanah itu dipersiapkan untuk membangun gudang, sepertinya masih lama tapi kalau tidak dari sekarang. Sudah tahu 2026, kalau sudah mulai jadi kita baru ngusulin pembukaan (LSD) itu mau digunakan ya enggak bisa,” lanjut Cheka.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali menambahkan beberapa hal terkait Tol Getaci. “Studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FE-UI) menyatakan bahwa peningkatan stok 1 persen jalan berdampak pada peningkatan ekonomi 8,8 persen,” jelas Aswin.
Ia juga menilai bahwa Tol Getaci akan menjadi daya ungkit untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.