“Bukan berarti tidak baik, namun efeknya tak terlalu signifikan. Apalagi belanja APBD masih kategori boros dan kurang efektif dalam mengintervensi kemiskinan. Sebab, telaahan kami, selama sekian tahun APBD hanya habis untuk ongkosi aparaturnya. Sementara program pengentasan kemiskinan, banyak terdampak dari skema nasional, bukan kebijakan program bantuan lokal. Siapapun wali kotanya, itu kebijakan nasional dan dirasakan masyarakat kita bantuan sosialnya,” selorohnya.
Ia pun mengulas beberapa program kemiskinan di tahun-tahun sebelumnya, hanya dihabiskan di tataran rapat dan kunjungan kerja. Tidak menyasar langsung terhadap publik yang membutuhkan intervensi dari Pemda.
“Saran saya skema program dipastikan lagi, supaya jangan lagi kasus lama, judul program pengentasan kemiskinan, kegiatanya banyak menghabiskan APBD untuk kunjungan atau sekadar rapat dan ATK item belanjanya, habis APBD di tataran rapat. Intervensi stunting banyak porsi rakor bukan beri asupan gizi ibu hamil atau batuta stunting,” keluh Nandang.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya: Selama Oktober2023 Digelar Sebanyak 31 EventAPES! COD Minuman Beralkohol di Halte HZ Mustofa, 3 Pemuda Disergap Polisi
“Jadia di awal tahun Pj wali kota menjabat, saya kira cukup bagus dalam melangkah dan membuat gebrakan. Ke depan, dengan asumsi tugas dia (Cheka Virgowansyah, Red) diperpanjang, saya sarankan untuk lakukan skema lanjutan,” sambung dia. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News