CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pelaku penculikan anak SD di Jalan Ranca Pentir Kelurahan Ciamis masih berkeliaran. Hal ini kemudian membuat warga merasa resah.
Lurah Ciamis Wahyu GS meminta warga waspada ketika ada seseorang yang mencurigakan. Apalagi kalau gerak-geriknya mirip dengan pelaku penculikan.
Ia menerangkan bahwa saat ini masyarakat dalam posisi waspada karena pelaku penculikan masih berkeliaran di luar.
Baca Juga:Keluarga Korban Penculikan di Ciamis Laporkan Pelaku ke PolisiNama-Nama Pasukan Jihad yang Berjuang di Jalur Gaza, Palestine
Sebagai antisipasi keamanan masyarakat, pihak kelurahan koordinasi dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dan bintara pembina desa (Babinsa).
“Untuk saat ini, belum ada kabar tertangkap pelaku, sehingga kondisi masyarakat masih waswas. Apalagi saat ini karena diduga pelaku masih berkeliaran di luar. Agar ada penanganan lebih lanjut kita sudah berkoordinasi dengan babinkamtibmas dan Babinsa serta menyebarkan foto pelaku ke media sosial,” katanya kepada Radar, Jumat (27/10/2023).
Apalagi berdasarkan pengakuan warga, kata dia, pelaku penculikan ini cukup lihai melakukan aksinya.
Karena pelaku penculikan ini melakukan pendalaman selama satu dan dua minggu, dengan melakukan pendekatan kepada warga sekitar untuk menghilangkan kecurigaan.
“Penculik ini cukup terlatih sebelum melakukan aksinya, karena melakukan pendekatan wilayah sini, mulai silaturahmi, mancing. Dengan melakukan pendekatan yang halus dan bagus makanya diterima pihak keluarga korban,” ujarnya.
Oleh karenanya, pihaknya mengimbau ketika ada orang asing yang baru datang ke permukiman agar jangan gampang untuk diterima.
“Lebih baik melaporkan ke RT/RW dahulu jangan langsung di terima,” katanya.
Baca Juga:OpenAI Buka Sayembara Berhadiah 25 Ribu Dollar AS Per Orang untuk Eksperimen Penyalahgunaan Kecerdasan BuatanInfinix Zero 30 Series Diklaim Smartphone Inovatif untuk Konten Kreator
Sedangkan untuk kondisi korban saat ini mengalami sedikit trauma sehingga ia jadi lebih banyak diam.
Oleh karenanya, sementara waktu ia tidak sekolah dan di istirahatkan terlebih dahulu.
“Korban ada sedikit trauma sehingga belum bisa komunikasi lancar. Sehingga korban belum bisa bersekolah terlebih dahulu,” ujarnya.