RADARTASIK.ID – Peperangan di jalur Gaza, Palestina, akhir-akhir ini telah menyedot perhatian publik internasional. Perang ini dikobarkan pasukan jihad dari kelompok Hamas yaitu Brigade Al Qassam.
Banyak yang merasa prihatin dengan kondisi peperangan yang telah berlangsung lebih dari 6 hari berturut-turut.
Israel beberapa kali meluncurkan hulu ledaknya ke Jalur Gaza. Serangan balasan atas hantaman rudal-rudal pejuang jihad kelompok Hamas ke Tel Aviv itu hingga sekarang belum juga berhenti. Bahkan semakin ekstrem.
Baca Juga:OpenAI Buka Sayembara Berhadiah 25 Ribu Dollar AS Per Orang untuk Eksperimen Penyalahgunaan Kecerdasan BuatanInfinix Zero 30 Series Diklaim Smartphone Inovatif untuk Konten Kreator
Pengusaha teknologi, Elon Musk, bahkan memprediksi peperangan di Timur tengah dapat menyeret semua negara pada skema “Perang Dunia ke-III”.
Hingga saat ini Hamas masih terus bertahan dan melakukan perlawanan di Gaza dengan Brigade Al Qassam-nya.
Selain Hamas, Israel juga kini menghadapi tambahan ancaman dengan bergabungnya pasukan jihad dari Lebanon dan Suriah dalam peperangan.
Pasukan Pejuang Jihad di Palestina
Tanggal 7 Oktober 2023 telah menjadi hari buruk bagi Israel dimana sistem pertahanan Iron Dome mereka dikalahkan Hamas hingga sejumlah rudal berhasil mendarat dan meledakan Tel Aviv.
Komandan Brigade Qassam –sayap militer Hamas– adalah pelakunya. Serangan itu merupakan respons atas pelanggaran Israel terhadap kompleks Masjid Al Aqsa dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina di wilayah tepi barat.
Komandan Brigade Qassam Mohammed Deif telah menyeru kepada semua negara muslim dan para pendukungnya untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata Deif seperti dikutip dari Disway.id (grup radartasik.id).
Baca Juga:Mahkamah Konstitusi Segera Tuntaskan Ribut-Ribut Pelanggaran Etik Anwar UsmanSumur Warga Kota Tasikmalaya Kering Berbulan-bulan, Wakil Ketua DPRD Sampaikan Hal Ini
Selain Brigade Al Qassam, Palestina juga masih memiliki pasukan pejuang lain yang membantu perlawanan terhadap Israel.
Antara lain Brigade Saraya Al-Quds dari Jihad Islam Palestina yang dibentuk pada 1992 dan Popular Front for the Liberation of Palestine (PLO) alias front pembebasan Palestina.