TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya sudah mengumumkan hasil lomba kebersihan untuk kantor pemerintahan. Ada beberapa catatan di mana di mana sebagian kantor yang belum serius terkait kebersihan dan pengelolaan sampah.
Salah satu rangkaian acara hari jadi Kota Tasikmalaya yakni lomba kebersihan. Pesertanya terbagi di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga tingkat Kantor Kecamatan.
Hasil perlombaan tersebut diumumkan pada Malam Puncak Tasikmalaya October Festival (TOF) di Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (27/10/2023)
Baca Juga:Tasik Raya FC Fokus Siapkan Taktik Permainan Untuk Hadapi Galuh FC di Liga 3 Jawa Barat Seri 2 2023Gak Bahaya Ta? 1 Temuan BPK Masih Dicicil Pengembaliannya di Tasikmalaya
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memutuskan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan sebagai juara 1 untuk tingkat OPD. Sedangkan untuk tingkat Kantor Kecamatan diraih Cihideung.
Penyerahan sertifikat dan plakat penghargaan dilakukan oleh Asda 2 H Tedi Setiadi. Buka. Hanya juara 1 saja, penghargaan juga diberikan kepada juara 2, 3, harapan 1, harapan 2 dan harapan 3.
Di tambah dengan lomba Inovasi dalam menjaga kebersihan lingkungan yang dijuarai oleh Kecamatan Purbaratu.
Plt Sekretaris Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasik Feri Arif Maulana menjelaskan bahwa penilaian dilakukan bukan hanya sebatas lingkungan yang bersih. Namun juga berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan. “Jadi seperti penilaian Adipura, ada indikator-indikatornya,” tuturnya kepada Radartasik.id.
Pasalnya jika hanya sekadar bersih, menurutnya semua kantor akan dengan mudah melakukannya. Namun hal itu tidak terlalu bijak jika tidak menggunakan sistem. “Jadi bersihnya itu dengan cara apa, sampahnya dikemanakan?,” jelasnya.
Pihaknya berharap perlombaan ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi semua kantor khususnya pemerintah ke depannya. Supaya bisa menjadi percontohan bagi masyarakat. “Dari sisi pengelolaan sampah, hemat energi, keasrian dan yang lainnya,” tuturnya.
Dari penilaian yang dilakukan, Feri mengakui masih ada banyak hal menjadi catatan evaluasi. Khususnya persoalan sistem pengolahan sampah baik pemilahan dan juga pengurangan. “Termasuk penyediaan sarana, seperti bak sampah yang terpilah,” katanya.