TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kementerian Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) REMA Universitas Perjuangan Tasikmalaya mendiskusikan persoalan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan kampus.
Sebagai upaya menciptakan kesadaran, pemahaman, dan kelestarian alam. Kegiatan itu dihadiri oleh puluhan organisasi mahasiswa (ormawa) dan pegiat lingkungan.
Diskusi yang dilaksanakan di Taman Kreasi Mahasiswa Universitas Perjuangan menghadirkan sejumlah narasumber yang konsen pada bidang tersebut.
Baca Juga:Penurunan Angka Kemiskinan Diapresiasi Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Tapi…Hajatan Hari Jadi Kota Tasik Belum Usai, Ten 2 Five dan Salma Salsabil Siap Menghentak Bale Kota Tasikmalaya
Seperti aktivis sosial budaya Kota Tasikmalaya Aa Saepulmilah, akademisi Unper dr Kamiel Roesman Bachtiar MSi yang menjabat juga sebagai Ketua Green Living, dan Presiden Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan.
Diskusi mengangkat tajuk ‘Krisis Kesadaran Mahasiswa Terhadap Lingkungan Kampus’ ini bertujuan untuk memicu kesadaran dan pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Ketua Pelaksana diskusi Rifki Tsani Hidayat berharap diskusi itu menjadi platform pertukaran ide dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan oleh kampus dan para pegiat.
“Krisis lingkungan telah menjadi isu global yang tidak dapat diabaikan. Keberadaan lingkungan yang bersih dan tidak tercemar saat ini dianggap sebagai barang langka,” katanya disela diskusi, Selasa (24/10/2023) malam.
Menurutnya hal itu disebabkan oleh hubungan yang tidak sehat antara manusia dan lingkungannya.
Apalagi, kata dia, telah memunculkan berbagai kasus lingkungan, baik di tingkat global maupun nasional.
Dimana sebagian besar kerusakan ekosistem disebabkan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, kurang memiliki kepedulian, dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.
Baca Juga:Penerima Program Bantuan Harus Mau Berbagi, Jangan Miskin MentalKota Tasikmalaya Butuh Bantuan Anggaran Lebih Besar dari Provinsi untuk Infrastruktur
“Kita dapat dengan jelas melihat bahwa kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan, baik di laut, hutan, atmosfer, air, tanah, dan lainnya, pada dasarnya berasal dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab dan kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Dia berharap diskusi Lingkungan bisa menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa dan pegiat lingkungan untuk memahami peran penting mereka dalam menjaga kelestarian alam dan mewujudkan kampus yang lebih hijau.