PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Klinik Rumah Solusi Himatera Indonesia (RSHI) sudah sejak lama memberikan kontribusi luar biasa terhadap kesehatan mental di Kabupaten Pangandaran.
Pengurus Klinik Rumah Solusi Himatera Indonesia Dede Adriansyah tak ragu berjuang untuk membantu masyarakat yang tergolong Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dede mulai membantu ODGJ di Kabupaten Pangandaran sejak tahun 2011 lalu, yang ketika itu banyak ditemui di jalanan.
Baca Juga:Warga Pangandaran Dihibur Kirab Budaya dan Karnaval Perahu, Peserta Pamerkan Beragam KostumKader Golkar Ade Ruminah Dapat Restu Jadi Calon Bupati Pangandaran
”Lalu saat itu saya bersama rekan-rekan yang memiliki visi yang sama mengagas perkumpulan penyembuhan orang yang jiwanya sedikit terganggu,” katanya kepada Radar, Selasa 24 Oktober 2023.
Menginjak tahun 2012, dia berdiskusi dengan Pjs Bupati Pangandaran Enjang Naffandy. Saat itu dia menyampaikan keresahannya soal banyak ODGJ yang dibuang di Pangandaran.
”Kemudian seiring berjalannya waktu di tahun 2012, setelah Pangandaran menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru, red), bersama Pjs Bupati pertama Enjang berdiskusi. Kemudian direspons positif dan dilakukanlah pemantauan,” ucapnya.
Ternyata benar saja, banyak sekali ODGJ yang dibuang ke Pangandaran. Mereka berasal dari berbagai daerah termasuk Cilacap, Bandung, Tasik, Garut dan Cianjur.
”Dan dari situlah saya berpikir untuk menyelamatkan sahabat jiwa (ODGJ, red),” jelasnya.
Saat memulai aksi penyelamatan terhadap ODGJ, banyak sekali tantangan yang dihadapi. Apalagi di tengah upaya pemkab menata daerah demi menjadi percontohan wisata internasional, di sisi lain ada masalah sosial terkait ODGJ.
”Tentunya bagi kami itu sedikit mengganggu. Lalu saat itu setelah ada beberapa pasien yang kami tampung. Kami mengistilahkan ada yang namanya Oja (ODGJ jalanan, Red.) dan OR (ODGJ Rumahan, Red),” tuturnya.
Baca Juga:5.000 Ekor Ikan Bandeng Ditebar di Citanduy Pangandaran, Siapa Pun Boleh Mengambilnya Prabowo Subianto Kembali Bagi-Bagi Perahu kepada Nelayan di Kabupaten Pangandaran
Kemudian di tahun yang sama, dia mendirikan Rumah Terapi Herbal Center dan usianya tidak terlalu lama.
”Karena waktu itu tempat kami yang awalnya tempat sharing dan tempat kumpul saja,” ucapnya.
Dia menyatakan, saat itu hanya mengawali dengan membuka rumah konsultasi umum, tetapi belum fokus ke kejiwaan.
”Baru tahun 2014, berubah nama menjadi Rumah Al Jabar Insani. Waktu itu ada pasien datang yang saat diperiksa ternyata mengalami diagnosa gangguan kejiwaan dan dari situlah awal mengubah nama menjadi Rumah Solusi Himatera Indonesia. Kami mulai di tahun 2015,” jelasnya.