TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga Asal Cibeureum Kota Tasikmalaya, Rina Marlina mewakili Indonesia di event 4th Asian Para Games yang berlokasi di China. Dia merupakan atlet para-bulu tangkis yang sudah berhasil meraih medali emas di berbagai event nasional dan internasional.
Rina memiliki postur tubuh 135 cm dan tergolong di bawah rata-rata warga Indonesia. Untuk itu, perempuan usia 29 tahun tersebut masuk dalam kategori atlet para-Bulu Tangkis.
Menghadapi 4th Asian Para Games yang dilaksanakan di Hangzhou Olympic Sports Center, Rina mengambil dua kategori yakni single dan double berpasangan dengan Subhan. Dia meminta doa dari seluruh warga Indonesia agar bisa membawa medali emas di event tersebut. “Mohon doanya agar bisa meraih juara,” ungkapnya saat dihubungi Radartasik.id, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga:Soal Penerbangan Pesawat Citilink yang Tidak Jelas, Ini Kata Ketua DPRD Kota TasikmalayaPerhatian! Banyak Jalan Ditutup Saat Event Pasanggiri Helaran Budaya, Buat Yang Mau ke Dadaha Untuk Makan Bakso Gratis di Festival Baso Tasikmalaya Harus Cari Jalur Alternatif
Di pertandingan awal 21 Oktober 2023 kemarin, Rina berhadapan dengan Li Feng Mei selaku atlet tuan rumah. Dia pun berhasil unggul di dua set pertama dengan skor 21-19 dan 21-15.
Kemenangan tersebut menurutnya baru langkah awal untuk bisa meraih juara. Dengan semangat dan optimisme, dia pun akan terus berjuang dengan membawa nama Indonesia. “Masih banyak kan lawan kita,” terangnya.
Meskipun merupakan warga Kota Tasikmalaya, namun Rina merupakan atlet para-Bulu Tangkis yang sebelumnya dibina NPC Kabupaten Tasikmalaya. Titik awalnya pada saat dia menjuarai kompetisi di Rajapolah sekitar tahun 2019 lalu. “Diajak sama orang NPC Jawa Barat yang juga pengurus NPC Kabupaten Tasik,” ucapnya.
Dari situ Rina terus diikutkan dengan kompetisi bulu tangkis dan hampir selalu unggul bahkan di tingkat nasional. Kariernya pun berkembang di mana dia saat ini menjadi atlet paralympic nasional. “Sekarang sudah di Pelatnas,” ujarnya.
Kemampuan dalam olahraga bulu tangkis ini didapatkan Rina secara otodidak. Di mana tahun 2010 silam dia suka jadi wasit ketika bapak-bapak tanding di GOR samping rumahnya. “Habis ngewasitin suka dikasih Rp 2 ribu,” ucapnya.