RADARTASIK.ID – Warga Negara Amerika Serikat yang terjebak di Gaza belum bisa keluar.
Menurut Washington Post, sedikitnya 400 Warga Negara Amerika masih terjebak di tengah peperangan Hamas-Israel termasuk seorang remaja yang keluarganya juga turut jadi korban bom Israel.
Ia adalah Yousof Abushaban, (18). Adiknya tewas dalam serangan bom Israel. Sementara ayahnya yang buta, Abdelazeez, juga terluka parah.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasik Kenakan Rompi Mendong di Helaran dan Karnaval Budaya Hari Jadi Kota TasikmalayaKodim 0612 Tasikmalaya Berbagi Keberkahan dengan Pengguna Jalan
Kabar itu disampaikan Bahgat Aboushaban, saudara Yousef yang tinggal di Michigan.
Yousef diketahui mengunggah sebuah video di Instagram dimana ia tengah berdiri di tengah bangsal rumah sakit dengan kondisi dada berlumuran darah, pipinya diperban dan satu tangannya dibalut kain kasa dan tangan lainnya memegang paspor AS.
“Di manakah negara bagian yang seharusnya melindungi saya?” tanya Yousof Abushaban, 18, dalam video yang direkam di rumah sakit Gaza minggu ini dan diposting di Instagram. “Lihat aku, aku dibom,” katanya.
Yousof adalah salah satu dari setidaknya 400 orang Amerika yang terjebak di Gaza ketika Israel melakukan pengepungan terhadap wilayah tersebut,l dan memutus pasokan makanan, air, sampai bahan bakar dan obat-obatan untuk lebih dari 2 juta orang di tengah pemboman udara yang tiada henti.
Ketika kondisi di Gaza semakin buruk, warga Amerika pun ikut terjebak.
Saat ini Mesir –negara yang berbatasan dengan Gaza di Rafah– tengah berupaya memasukan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Gaza yang sejak beberapa waktu lalu gelah diarahkan Israel untuk bergeser ke selatan.
Prirotas mesir adalah memindahkan pasokan bantuan, bukan mengeluarkan warga asing dari Gaza.
Baca Juga:Hanya 10 Parpol Penuhi Keterwakilan Perempuan 30 Persen di Kabupaten CiamisSekoper Cinta Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan Juara di 10 Desa
Sementara itu pada hari Rabu, Presiden menyatakan harapannya untuk dapat mengeluarkan warga AS dari Gaza setelah kunjungannya pekan lalu.
Namun bagi Yousof harapan itu telah punah setelah keluarganya terkena serangan dan ia bersama ayahnya kini terjebak dengan kondisi terluka.