Diketahui dari 19 kecamatan yang biasa menjadi lumbung padi di Kabupaten Ciamis, saat ini sebagian besar mengalami Puso atau gagal panen.
Seperti Kecamatan Banjarsari, Pamarican, Cimaragas, dan Sindangkasih.
Sedangkan wilayah ini biasanya mampu menyuplai beras dan membuat stok mengalami surplus sampai tiga bulan.
Konsumsi beras lokal di beberapa wilayah ini sekitar 4,54-20,29 persen per bulan dari total produksi.
Baca Juga:Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra Imbau GP Ansor Bantu Jaga Kondusivitas Jelang Pemilu 20242 Fakta Unik Musik: Lirik Lagu Menghapus Jejakmu Ternyata Ditulis Buat Seru-Seruan, Eros Sheila On 7 Percaya Lagu Bertemu Penyanyinya karena Takdir
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis Slamet Budi Wibowo menyampaikan hasil dari laporan petugas Pengendali Organisme Pengendali Tanaman (POPT) Provinsi Jawa Barat yang ditugaskan di Kabupaten Ciamis, sebanyak 108 hektar lahan pertanian di Kabupaten Ciamis memang mengalami gagal panen atau Puso.
Dengan rinciannya antara lain 55 hektare di Kecamatan Banjarsari, 52 Hektare di Kecamatan Pamarican, dan 1 hektare di Kecamatan Cimaragas.
“Dalam memaksimalkan pertanian, fenomena El Nino ini mengakibatkan kekeringan dan beberapa wilayah gagal panen,” katanya.
Oleh karenanya, para petani diminta memaksimalkan alat mesin pompa air yang dipunya para kelompok petani.
Model perairan gilir giring atau berganti pengairan, membersihkan parit agar saluran bagus. “Lalu, bagi yang gagal panen pun ke depannya dinas akan memberikan bantuan benih padi,” terang dia.
Ia memprediksi areal terdampak kekeringan masih bisa bertambah, seiring dengan ramalan BMKG bahwa fenomena El Nino di sebagian Pulau Jawa akan terjadi sampai November. (Fatkhur Rizqi)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News