TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lowongan kerja ke Jepang sejak dulu banyak diminati penduduk Indonesia terutama generasi muda yang masih fresh graduate.
Hal itu lantaran Jepang dipandang sebagai negara dengan perkembangan teknologi sangat maju sehingga banyak yang tertarik pergi ke sana untuk bekerja.
Belakangan hal ini semakin rasional dengan bertambah luasnya potensi pangsa pasar kerja Jepang yang kurang terisi oleh bangsanya sendiri.
Baca Juga:4 Jurus Hebat Frugal Living ala Miliarder Warren BuffettMobil Hybrid Akan Mendapatkan Insentif Seperti Mobil Listrik, Harganya Jadi Lebih Murah?
Data Himpunan Penyelenggara Kursus dan Pelatihan Indonesia (HIPKI) menunjukkan tenaga kerja ke Jepang baru terpenuhi 11.000 orang saja dari total pangsa pasar 750.000 orang.
Tenaga yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki skill untuk bidang industri.
“Jepang saat ini memang krisis generasi milenial, sehingga butuh tenaga kerja banyak,” kata Ketua Umum DPP HIPKI Dr H Asep Syaripudin MSi usai Musprov HIPKI Jabar di saung Sambel Hejo, Jalan Letjen Mashudi, Jumat (13/10/2023).
Menurut beberapa sumber di internet, Jepang saat ini memang tengah mengalami resesi seks yang mengakibatkan pelambatan pertumbuhan penduduk di sana.
Anak-anak muda jepang malas untuk menikah dan punya keturunan karena menganggap berkeluarga akan menambah beban hidup.
Kondisi itu dinilai sebagai sebuah peluang bagi masuknya tenaga kerja asing dengan kualifikasi keahlian tertentu untuk mengisi sejumlah industri jepang seperti teknologi dna manufaktur.
Namun demikian, Asep juga menyebut tenaga kerja yang dibutuhkan jepang adalah yang memiliki keahlian. Sehingga mereka yang berminat merantai bekerja di sana harus memiliki skill lebih dulu.
Baca Juga:Cara Ekspor Produk Lokal ke Luar NegeriMengenal Agregator Ekspor dan Perannya dalam Mendukung Pemasaran Produk UMKM Lokal ke Luar Negeri
Skill tersebut bisa didapat melalui berbagai pelatihan maupun kursus yang diikuti seperti yang diselenggarakan beberapa lembaga pendidikan keterampilan atau LPK.
Selain itu menurut dia, khusus tenaga kerja yang bekerja di Australia kebanyakan juga nyambi sambil kuliah. Sehingga TKI yang bekerja di sana juga bisa sambik melanjutkan pendidikan dan mengejar gelar sarjana.