CIAMIS, RADARTASIK.ID – Menghadapi El Nino, Kabupaten Ciamis tampaknya menjadi yang paling siap dan siaga dalam hal ketahanan pangan. Ciamis mengalami surplus beras meski di tengah musim kemarau.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menunjukkan ketersediaan beras di wilayah ini mengalami surplus dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan ke depan. Mulai dari September 2023 hingga Februari 2024.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis pangan Kabupaten Ciamis untuk periode Agustus 2023, ketersediaan beras mencapai 99.852,23 ton.
Baca Juga:Khawatir Kabur, Syahrul Yasin Limpo Dijemput Paksa KPKCheka Senyum Tipis Saat Pj Gubernur Jabar Nilai Kinerjanya
Sementara itu, kebutuhan beras untuk bulan yang sama adalah sebanyak 14.016,03 ton.
“Jumlah surplusnya mencapai 85.836,20 ton, yang diperkirakan akan mencukupi kebutuhan konsumsi selama enam bulan ke depan. Dengan kata lain, ketahanan pangan di Ciamis berada dalam kondisi aman,” ujarnya kepada radartasik.id, Kamis, 12 Oktober 2023.
Surplus tersebut terutama berasal dari 19 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang memiliki surplus beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan.
19 kecamatan lumbung padi di Ciamis
Kecamatan Banjarsari
Kecamatan Lakbok
Kecamatan Pamarican
Kecamatan Cidolog
Kecamatan Cimaragas
Kecamatan Cijeungjing
Kecamatan Cisaga
Kecamatan Tambaksari
Kecamatan Rancah
Kecamatan Sukadana
Kecamatan Cihaurbeuti
Kecamatan Sadananya
Kecamatan Panawangan
Kecamatan Panjalu
Kecamatan Panumbangan
Kecamatan Sindangkasih
Kecamatan Lumbung
Kecamatan Purwodadi, dan
Kecamatan Banjaranyar
Slamet Budi Wibowo juga menambahkan bahwa saat ini terdapat stok beras cadangan pemerintah daerah yang dititipkan di Bulog sebanyak 25,32 ton.
Pihaknya juga telah memberikan penjelasan kepada DPRD Kabupaten Ciamis bahwa meskipun wilayah ini terkena dampak kekeringan, produksi padi masih tetap ada.
DPRD Kabupaten Ciamis bahkan telah melakukan kunjungan lapangan di wilayah Selatan dan membenarkan bahwa luasan panen masih cukup luas.
Namun, mengapa harga beras di pasar mencapai Rp 14.000 per kilogram ?