Pemetaan ini juga sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan dan konservasi yang semakin mendesak.
“Kita berharap dari hasil kunjungan dan analisa air sungai di Kota Tasikmalaya ini dapat dijadikan bahan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang semakin terancam. Kita juga akan membangun kerjasama dengan LPM Universitas Perjuangan dalam penanganan konservasi sungai,” kata dia.
Dodi (43), warga bantaran Sungai Ciromban mengaku air sungai untuk keperluan rumah tangga, seperti mandi, mencuci tangan, dan mencuci piring.
Baca Juga:Alat Peraga Sosialisasi di Jalan Lingkar Selatan Ciamis Melanggar Aturan K3Muhammadiyah Beri Kelonggaran: Pengurus yang Ikut Kontestasi Politik Tak Perlu Mundur
Menurut dia masih banyak warga sekitar yang bergantung pada air sungai ini untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Sungai ini kini banyak tercemar oleh timbunan sampah, yang bukan berasal dari warga sekitar, melainkan dari orang-orang yang tidak dikenal yang sengaja membuang sampahnya dari atas jembatan,” jelas Dodi.
Warga lainnya, Mukmin (74) mengeluhkan kondisi sungai yang saat ini banyak tercemar oleh timbunan sampah. Apalagi, diindikasikan sampah itu bukan berasal dari warga sekitar.
Menurut Mukmin, sungai sekarang menjadi sangat kotor karena banyak orang tak dikenal yang membuang sampah dari atas jembatan, padahal dulu sungai ini sangat jernih.
“Sampai sekarang, sungai ini masih digunakan untuk mandi dan mencuci, bahkan air dari hulu di Cibunigeulis digunakan dan diangkut dengan tangki untuk mengatasi kekeringan,” ungkap Mukmin. (Firgiawan)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News