TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jumlah penumpang pesawat pada tiga kali penerbangan Citilink dari Jakarta ke Tasikmalaya dan sebaliknya terus merosot.
Hal ini tampaknya memicu kekhawatiran pemerintah maupun operator bandara yang kini dipegang CV Adirama Mitra Sehati (AMS).
Sebab penerbangan ini belum lama berjalan namun tingkat keterisian kursi pesawsat belum menjunjukan tanda-tanda baik.
Baca Juga:Bawaslu Ciamis Minta Pemerintah Daerah Bentuk Tim Internal untuk Awasi Netralitas ASN di PemiluTumpukan Sampah Menjejali Sungai-Sungai di Kota Tasikmalaya
Alhasil, pada Rabu (11/10/2023) sore, keduabelah pihak menggelar pertemuan di Bale Kota untuk mengevaluasi penerbangan yang sudah berjalan perdana sebanyak tiga kali. Pertemuan digelar hingga malam.
Saat coba dihubungi Radar, sekitar pukul 21.00, baik dari pihak pemkot maupun CV AMS belum bisa memberikan jawaban karena masih rapat.
Namun, saat bertemu di DPRD Rabu siang, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah angkat bicara soal merosotnya jumlah penumpang pada setiap kali penerbangan. Ia menyebut hal itu sebagai sesuatu yang wajar.
Cheka kemudian mencontohkan penerbangan rute Jakarta-Bandung yang juga sepi dan menyandingkannya dengan rute Tasikmalaya (TSY)-Jakarta yang masih permulaan.
“Jangankan kita yang baru, yang track lama saja Jakarta-Bandung itu sudah berapa tahun jarang penuh. Dinamika-dinamika itu kan pasti terjadi,” kata Cheka saat diwawancara.
Soal kemungkinan meruginya CV AMS akibat jumlah penumpang yang tidak memenuhi kursi pesawat carteran itu, Cheka menilai itu juga sesuatu yang lumrah untuk di awal pembukaan rute perjalanan.
“Ya saya kira, bisnis itu bisa naik turun. Mungkin sekarang rugi, mudah-mudahan ke depan bisa punya harapan. Intinya mari kita support,” lanjutnya.
Baca Juga:Alat Peraga Sosialisasi di Jalan Lingkar Selatan Ciamis Melanggar Aturan K3Muhammadiyah Beri Kelonggaran: Pengurus yang Ikut Kontestasi Politik Tak Perlu Mundur
Kendati demikian, Cheka masih optimis Citilink akan terus beroperasi di Bandara Wiriadinata. Dengan keadaan itu pun, ia mengatakan bahwa pemerintah kota tidak akan mengambil alih operasional layanan.
“Saya kira enggak ya (mengambil alih layanan). Mungkin penerbangan ini kan masih bussiness to bussiness, ya kita silakan saja. Saya, menghimbau untuk seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya kalau memang itu membuat efisiensi, maka itu manfaatkan,” ungkapnya.