GARUT, RADARTASIK.ID – Seorang nelayan di Garut hilang saat mencari ikan di Sancang Kecamatan Cibalong. Korban bernama Yanto Suprianto (35) pun masih terus dilakukan.
Korban yang merupakam warga Desa Sagara Kecamatan Ciblaong Kabupaten Garut itu hilang diduga tenggelam saat mencari ikan di perairan Garut menggunakan alat paser. Hilangnya korban pada Senin 9 Oktober 2023.
Tim gabungan dari Satpol Airud Polres Garut bersama Basarnas dan Balawista terus melakukan pencarian korban. Namun sampai hari keempat nelayan di Garut yang tenggelam belum ditemukan.
Baca Juga:Korban Keracunan Makanan Terus Bertambah, yang Meninggal Jadi 3 OrangMotivasi Pemain Persigar U-17 Meningkat dengan Tempat Latihan Represtatif, Makin Semangat Hadapi Piala Soeratin
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut AKP Anang Sonjaya mengatakan, terus melakukan pencarian korban di sepanjang wilayah pantai.
“Hari satu dan dua pencarian di sekitar TKP (Pantai Cijeruk, Cipangki, Cipalawah, dan Cikolomberan Kecamatan Cibalong),” ucapnya, Kamis 12 Oktober 2023.
Kemudian lanjut Anang, hari ketiga pencarian dilanjutkan ke Pantai Santolo dan Karangpapak Kecamatan Cikelet. Kemudian ke empat di Pantai Punaga Kecamatan Pameungpeuk.
“Kamis tanggal 12 Oktober 2023 pencarian hari ke empat masih belum ditemukan,” katanya.
Ia menuturkan, kejadian bermula ketika sekira pukul 09.00 WIB saat nelayan di Garut itu melakukan aktivitas mengambil ikan dengan alat paser sambil menyelam.
Menurut keterangan saksi Eutik, korban sempat naik ke darat untuk menyimpan ikan hasil tangkapan sekira pukul 11.00 WIB.
Kemudian sekira pukul 12.15, korban melihat ada ikan besar dan kemudian korban turun kembali ke laut untuk menangkap ikan tersebut.
Baca Juga:Fokus Perbanyak Benih Kentang di Cikajang, Penuhi Kebutuhan PetaniWarga Diduga Keracunan Sate Jebred di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya Bertambah Jadi 41 Orang
Pencarian Nelayan di Garut yang Hilang Masuk Hari Keempat
Kemudian saksi cemas karena korban tidak kunjung naik ke darat. Dia kemudian langsung memberi kabar kepada nelayan terdekat bahwa korban tidak kunjung kembali ke darat.
Anang mengatkan selama masa pencarian memang ada sedikit kendala cuaca dan gelombang yang tidak menentu. “Iya, untuk pencarian di perairan melihat gelombang dan angin saja,” katanya.