TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID â Sekian banyak program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah, mulai dari pusat maupun daerah, belum cukup untuk mengover semua warga miskin.
Ada saja warga miskin yang layak bantuan tapi tidak masuk dalam data.
Seperti diceritakan pendamping PKH Kecamatan Kawalu, Acep Guntur Alam. Ia mengatakan meski sejumlah program bantuan sudah disalurkan, namun masih terdapat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang luput dari perhatian pemerintah.
Baca Juga:Penumpang Pesawat Terus Menurun, Layanan Penerbangan di Bandara Wiriadinata Dievaluasi Hari Ini
âMasih banyak ternyata warga yang tidak tersentuh bansos baik dari pemerintah pusat, provinsi, apalagi tingkat lokal. Sedangkan, banyak bansos yang semakin terus ditingkatkan pemerintah, datanya tidak diperbarui,â kata Acep.
Banyaknya penduduk atau warga miskin yang tidak tercover bantuan menurutnya disebabkan kurang sigapnya pemerintah memperbarui data dengan cepat. Sehingga penentuan KPM tidak akurat.
âKecuali data di PKH, itu data divalidasi, verifikasi pendamping. Ini menunjukkan dari data penerima PKH itu sekitar 12 ribu. Data terakhir, Mei 11.465,â ungkapnya.
Ia kemudian membandingkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu dengan data KPM yang tidak sinkron.
Itu menunjukkan bahwa data kemiskinan tidak diupdate secara berkesinambungan, sehingga banyak program bantuan yang menggunakan data lama yang sudah usang.
âIni sebagai kritik sosial, kepada para birokrat, politisi, kalau misalnya nanti DPT diketok palu, daftar pemilih tetap di Kecamatan Kawalu itu ada 50 ribu. Sedangkan, penerima bansos hanya 12 ribu, kali dua dengan suami istri. Sudah 50% fakir dan miskin,â ungkapnya.
Untuk menyiasati itu, dalam peringatan 1 dekade PPKH di Kawalu, ia bersama tim, menggelar miladnya dengan membagikan bansos.
Acara ini menurutnya diselenggarakan tanpa bantuan pemerintah kota.
Baca Juga:Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Sebut Ibu-ibu Sebagai Ras Terkuat di BumiGMNU Ciamis Komentari Masalah Pedagang Keliling Ingin Jualan di Alun-Alun
âIni adalah hasil udunan warga, yang mengikuti kegiatan ini. Beli tiket jalan santai sekaligus stiker yang wajib ditempel di rumahnya masing-masing dengan tulisan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan,â tutur Acep.