“Nanti dituangkan dalam berita acara, kita sudah beberapa kali membahas tapi belum ada titik temu,” jelasnya.
Kepala UPTD Balai Benih Kentang Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Juju Rukman mengatakan, lahan pengganti untuk balai benih kentang berbeda dengan tanah yang lainnya. “Itu beda dengan budidaya tomat, cabai atua kubis karena kentang itu ada spesifikasinya,” katanya.
Ia menjelaskan ada pesyaratan teknis yang memang sesuai dengan pertumbuhan tanaman salah satu jenisnya adalah jenis tanahnya harus andosol dan Kecamatan Cikajang salah satunya.
Baca Juga:Keracunan Makanan, Belasan Warga Perbatasan Garut-Tasikmalaya Dibawa ke Puskesmas, 2 Orang Meninggal DuniaPertanian Organik Harus Disertifikasi, Biayanya Hingga Rp 30 Juta, Ini Keunggulannya
“Jadi tanah yang bekas ada letusan gunung itu cocok untuk lahan sayuran dataran tinggi dan itu cocok untuk kentang,” katanya.
Saat ini pihaknya sedang menunggu rekomendasi untuk pengganti lahan yang dibuat pabrik pengelolaan cabai. Setelah ada nantinya akan dicek oleh tim dari Pemprov Jabar.
“Kita juga sudah ada tim teknisnya jadi kami itu pemprov menunggu usulan pemda garut terkait calon penggantinya, nanti tim teknis turun ke lapangan untuk memeriksa layak atua tidaknya,” pungkasnya. (*)