JAKARTA, RADSIK – Organisasi keagamaan Muhammadiyah memberi kelonggaran kepada para pengurus untuk mengikuti kontestasi politik tanpa perlu mundur dari kepengurusan selama masa kampanye.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti kepada wartawan, Rabu, 11 Oktober 2023.
“Muhammadiyah periode ini memberikan kelonggaran. Kalau sebelumnya ketika pimpinan menjadi caleg dia harus mundur dari posisinya, kalau sekarang ini nggak perlu,” katanya seperti dikutip dari Jawapos.
Baca Juga:Google Pixel 8 Pro, Pixel 8, dan Pixel Watch 2 Sudah Meluncur! Intip Spesifikasi dan FiturnyaBerdamai dengan Virgoun, Inara Rusli Tegaskan Tak Mungkin Rujuk dan Memilih Pergi Umrah
Meski begitu ia menegaskan bahwa selama masa kampanye maka orang tersebut akan dinonaktifkan.
Nantinya mereka yang mengikuti kontestasi politik akan dilihat apakah lolos atau tidak kemudian diberikan pilihan tetao berlanjut di kepengurusan atau berkhidmat di lembaga legislatif atau eksekutif secara penuh.
“Kemudian (kalau memilih lembaga legislatif atau eksekutif), mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pimpinan persyarikatan,” papar Mu’ti.
Kelonggaran itu menurutnya adalah bagian dari dukungan persyariukatan terhadap para kadernya yang berjuang melalui jalan lain.
“Kalau sebelumnya, begitu nyalon itu sudah harus mundur. Sekarang ga harus mundur, tetap saja di posisi itu, hanya karena kesibukan-kesibukan politik untuk kampanye supaya fokus, mereka nonaktif dulu tapi posisinya tetap,” pungkas dia. ***