BANJAR, RADARTASIK.ID – Puluhan warga Batulawang Kota Banjar mendatangi kantor desa. Mereka menemui Kepala Desa Batulawang Yosef Erawan.
Warga kemudian dipertemukan di sebuah ruangan Kantor Desa Batulawang Kecamatan Pataruman, Jumat 6 Oktober 2023.
Pertemuan yang dihadiri aparat kepolisian dan TNI AD itu dari awal sampai akhir berlangsung panas. Bahkan sempat ada warga yang melemparkan berkas di atas meja.
Baca Juga:Akhirnya, Dewan Pendidikan Tingkat Kota Banjar Bakal DibentukNelayan Kabupaten Pangandaran Harus Berjuang saat Melaut, Penyebabnya karena Hal Ini
Warga Batulawang menyampaikan keluhan terkait sikap kepala desa. Mereka menganggap sikapnya mengabaikan kepentingan sosial kemasyarakatan.
“Dia (kepala desa) tidak pernah mau datang menjenguk warga yang terkena musibah. Padahal seharusnya seorang kepala desa itu memiliki kewajiban untuk peduli kepada warganya,” kata tokoh warga Batulawang Yadie Noerhadi usai pertemuan.
Yadie Noerhadi merasakan kegundahan warga lainnya atas sikap kepala desa. “Kami bersama masyarakat dan sesepuh desa menyampaikan audensi langsung kepada kepala desa dan ketua BPD, terkait keluhan dan ketidaknyamanan warga atas perilaku dan tingkah laku kepala desa kami,” ucap mantan anggota DPRD Kota Banjar itu.
“Banyak persoalan sebetulnya yang membuat kami (warga Batulawang) tidak nyaman, akhirnya kami menyepakati menyampaikan secara langsung unek-unek dan kegundahan kami selama ini,” tambahnya.
Warga Batulawang Minta Kades Merubah Sikap
Warga mengancam akan menyampaikan mosi tidak percaya serta menuntut kepala desa melepaskan jabatannya ketika tak merubah sikap.
Kepala Desa Batulawang Yosep Erawan mengatakan soal status di Whatsapp yang menyinggung warganya merupakan kesalahan secara manusiawi.
“Soal status (WhatsApp) itu sebagai manusia biasa menjadi hal wajar ketika saya berkeluh kesah, hanya mungkin caranya yang salah,” kata dia.
Baca Juga:Dana Hibah Pilkada 2024 Kabupaten Garut Disepakati, Segini NominalnyaKuasa Hukum Tanggapi Dugaan Malapraktik di RSUD Pandega Pangandaran
“Tadi sudah dilaksanakan audensi bersama warga yang tidak puas dengan kebijakan pemerintahan desa, ini pelajaran berharga bagi kami semua didalam menentukan suatu keputusan,” kata dia. (*)