Beberapa wilayah mungkin masih mengalami blank spot sinyal seluler sehingga infrasktruktur jaringan internet juga harus diperhatikan.
“Betul. Infrastruktur perlu diperhatikan persyaratan juga sinyal segala macam. Apalagi yang daerah yang belum ada sinyalnya, perlu dipikirkan apakah pelaku usaha atau pemerintah Ciamis harus turun tangan,”ujarnya.
Khusus untuk wilayah yang terisolir dari jaringan internet, Teddy mengusulkan untuk memanfaatkan koneksi satelit.
Baca Juga:Mau Nonton Konser Musik di Tasik Besok Malam? Jangan Lupakan 5 Hal Penting IniKeinginan Pedagang Keliling untuk Jualan di Alun-Alun Ciamis Masih Dibicarakan
Sehingga daerah yang terletak di belakang bukit atau gunung bisa menghubungkan ke satelit, bukan lagi tower Base Transceiver Station (BTS).
“Daerah yang tidak ada sinyal ini, tidak ke jaringan yang lama harus ke jaringan satelit,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis H Tatang mengatakan program Smart City menjadi bagian dari program akhir pasangan kepala daerah dan wakilnya. Yakni Herdiat Sunarya dan Yana D Putra.
Sebab itu program ini akan dijalankan dengan sungguh-sungguh.
“Supaya ketika sudah selesai masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Ciamis kondisinya sudah menjadi kabupaten cerdas,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, kata dia, sudah dilakukan adalah layanan untuk publik e-office desa dan Helo Ciamis.
Saat ini ada 176 desa yang menggunakan e-office desa dari 258 desa, sisa lainnya sedang proses.
“Jadi hampir semua desa sudah e-office desa dan Helo Ciamis sudah dirasakan oleh masyarakat,”katanya.
Baca Juga:6 Pejabat Eselon II Pemkot Tasikmalaya Digeser, Berikut Daftarnya!Tips Menambahkan Gula pada Kopi Tanpa Khawatir Diabetes
Tindaklanjut komitmen bersama ini harus dilaksanakan segala kegiatan dengan proses digital. Layanan kepada masyarakat lebih mudah dijangkau.
“Target sekarang sudah mulai mudah-mudahan tahun depan semua menjadi kota cerdas,” ujarnya. (riz)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News